Meninggalnya BJ Habibie membuat Reza Rahadian merasa sangat kehilangan. Tapi Reza bahagia masih mendapat kesempatan duduk bersama BJ Habibie.
"Sangat merasa kehilangan. Bisa saya bilang lagi-lagi dalam proses pembuatan film tentang beliau saya punya kesempatan terakhir pula bisa duduk bahkan bersama beliau. Menurut saya, film ini punya banyak kenangan, punya banyak arti untuk perjalanan karier saya, Eyang yang juga punya pengaruh yang sangat besar," ungkap Reza Rahadian saat ngobrol dengan detikcom di kawasan Senayan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza Rahadian pun mengingat bagaimana BJ Habibie selalu hadir dalam pemutaran film-film tentangnya. Meski merasa sedih, ada hal yang membuat Reza Rahadian akhirnya bahagia.
"Tapi di sisi lain, saya punya kebahagiaan sendiri yaitu Eyang hadir saat pemutaran 'Habibie Ainun' pertama, Eyang hadir pemutaran 'Rudy' tanpa kehadiran Ibu Ainun. Sekarang meraka bisa menyaksikan dari atas di tempat paling indah, buat saya itu positifnya saya berpikir akhirnya mudah-mudahan mereka bahagia bisa nonton sama-sama," ucapnya.
Reza mengatakan riset pada film ini sumber utamanya adalah almarhum BJ Habibie. BJ Habibie berperan penuh menggambarkan sosok Ainun muda kala itu. Cerita itu benar-benar diambil dari sudut pandang seorang BJ Habibie.
"Membahas soal skenario, ada hal spesifik nggak yang ingin Eyang sampaikan mudah-mudahan Reza bisa sampaikan lewat film ini, itu juga diberikan. Saya tahu kondisi Eyang tidak sefit sebelumnya, tapi ketika bicara tentang cinta, bicara tentang Eyang Ainun, ehm beliau sangat passionate sekali," cerita Reza.
Aktor berusia 32 tahun itu menceritakan pada saat proses penggarapan 'Habibie & Ainun 3', BJ Habibie terlihat sangat antusias dan bahagia sekali. Pernah beberapa waktu meski kondisinya sudah menurun, mantan presiden Republik Indonesia itu datang langsung ke lokasi syuting.
"Eyang semangat sekali, 'Semoga Reza bisa bekerja dengan bahagia.'. Ketika datang ke set kami syuting, matanya juga berbinar-binar, padahal kita tahu kondisinya hari itu kita syuting sudah mulai menurun sebenarnya," tuturnya.
"Tapi, ya itu kalau nggak ditahan sekretaris Eyang, energinya akan terbuang cukup banyak untuk mengakomodir rasa gembiranya. Eyang kan memang nggak boleh terlalu menggebu-gebu," tukas Reza Rahadian.
(pus/mau)