Awal Mula Nikita Mirzani Semprot PLN karena Tagihan Listrik Rp 26 Juta

Awal Mula Nikita Mirzani Semprot PLN karena Tagihan Listrik Rp 26 Juta

Febriyantino Nur Pratama - detikHot
Rabu, 04 Des 2019 15:48 WIB
Foto: Nikita Mirzani usai diperiksa Bareskrim Polri (Audrey-detikcom)
Jakarta - Nikita Mirzani berang tagihan listriknya tiba-tiba bengkak sebesar Rp 26 juta. Sebelumnya Niki mengklaim cuma kerap bayar listrik sebesar Rp 5 juta saja.

Nikita mengaku awalnya tahu bahwa tagihan terbaru memang cukup besar, tapi tidak sampai Rp 26 juta melainkan Rp 19 juta saja.

"Ya gua nggak tahu. Gua tuh nggak pernah telat bayar PLN, selalu tepat waktu, tiba-tiba tagihan bulan ini Rp 19 juta tadinya, cuman dapet lagi bill yang baru 26 juta. Makanya gua bingung, itu tagihan siapa? Biasanya 4 sampai 5 juta paling mahal tiba-tiba 19 juta terus ke 26 juta," kata Nikita Mirzani usai Brownis Trans TV Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nikita sudah menghubungi pelayanan pelanggan PLN walau sempat susah. Usai diunggah di Instagram Stories Niki mengaku keluhannya baru mendapatkan respons.



"Jadi kan gua bertanya-tanya, kan nelponin customer servisnya dari minggu lalu, katanya mau dateng tapi nggak dateng-dateng terus sampe ada bill yang baru. Cuma abis gua insta Stories kemarin, baru pada gercep tuh pada ke rumah,"tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Vice Presiden Public Relation PT PLN (Persero) Dwi Suryo Abdullah menjelaskan Niki bisa langsung datang kantor PLN untuk menanyakan data tagihan listrik.

"Sebaiknya, kalau berkenan pelanggan tersebut datang saja ke kantor PLN menanyakan apakah tagihannya sudah benar atau ada kesalahan," ujar Dwi kepada CNNIndonesia.com.

Dwi menambahkan terkait tagihan listrik yang membengkak, sebaiknya langsung dikomunikasikan dengan baik dan tidak diunggah di media sosial.

"Siapa tahu tagihan itu benar, kan malah malu sendiri," jelas Dwi.

Menurutnya, bisa saja tagihan listrik naik karena memang pemakaiannya banyak.

Lihat juga: ESDM Alihkan Pasokan Gas dari Singapura ke RI pada 2023
"Kan meter kWh yang dipasang mengukur energi yang digunakan. Ketika menggunakan sedikit tentu diukurnya sedikit. Begitu pula sebaliknya, ketika digunakan besar akan mengukur lebih banyak. Identik dengan timbangan," papar Dwi.




(fbr/kmb)

Hide Ads