Lucky Hakim merasa sedih sekali kehilangan ikan-ikan kesayangannya. Ia sudah memelihara ikan Kuwe atau GT (Giant Trevally) itu hampir setahun.
"Kerugian material sekitar Rp 15-20 juta, tapi kerugian imaterial ya tidak ternilai, karena ikan-ikan GT ini saya pelihara dari kecil dan jinak. Bahkan bisa handfeeding, yang mana itu jarang terjadi. Saya pelihara sudah hampir 1 tahun," ujarnya, Kamis (8/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lucky Hakim juga berniat untuk ikut menggugat PLN karena kehilangan hewan kesayangannya. Sebelumnya diketahui ada dua warga Jakarta yang menggugat PLN karena kehilangan ikan koi.
"Kalau ada yang ramai-ramai mau menggugat PLN khususnya pehobi binatang ya saya dengan senang hati akan ikut juga. Saya masih mendingan karena yang mati hanya sebagian, tapi pehobi yang lain. Teman-teman saya dan para pehobi hewan banyak yang mengalami kerugian lebih banyak," tuturnya.
Lucky Hakim mewajari warga, yang menggugat PLN, karena hewan peliharaannya mati, efek dari listrik padam. Ia juga berharap PLN bisa menjadikan masalah kemarin menjadi pelajaran.
"Memang menggugat ini walau tidak akan menghidupkan ikan-ikan saya, tapi paling tidak ini bisa menjadi kewaspadaan PLN dan kita bersama ke depannya supaya lebih antisipatif dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Bayangkan saja mati listrik berjam-jam tanpa peringatan dan pemberitahuan. Toh kalau kita nggak bayar listrik juga langsung diputus. Kalau pulsa nggak keisi juga langsung mati," katanya.
Lucky Hakim sebelumnya memberikan kabar duka tentang puluhan ikannya mati di channel YouTube miliknya. Ikan-ikan itu kemudian ia goreng dan makan.
(mau/wes)