Mandala Shoji Bebas!

Jakarta - Setelah mengurus berkas, Mandala Shoji akhirnya keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Salemba, Jakarta Pusat. Ia bebas dan diperbolehkan pulang dari kasus kampanye pemilu yang menjeratnya.

Mandala Shoji keluar Rabu (7/8/2019), pukul 11.52 WIB. Menggunakan gamis berwarna biru dengan kopiah di kepalanya, ia langsung menghampiri anak-anaknya yang dibawa oleh sang istri, Maridha Deanova Safriana.

Baca juga: 6 Bulan Dipenjara, Mandala Shoji Tidur Bareng Napi Kasus Pembunuhan

Mandala Shoji tak kuasa menahan haru ketika bertemu dengan keempat anaknya. Air matanya menetes saat memeluk dan mencium mereka semua satu persatu.

Kemudian Mandala Shoji langsung memeluk sang istri, Deanova. Sang istri juga tak kuasa menahan air mata ketika melihat suaminya tersebut akhirnya bisa bebas setelah 6 bulan mendekam di penjara.

Foto: Hanif Hawari/detikHOT

Mandala bebas setelah enam bulan mendekam di Lapas Salemba. Ia dipenjara terkait kasus politik uang.

Meskipun hanya enam bulan, Mandala Shoji, memiliki banyak kenangan selama ditahan. Ia bercerita, tidur dengan narapidana kasus pembunuhan hingga anak buah Hercules.

"Kalau bayangan kita di luar, masuk pertama pasti seremlah. Satu kamar sama Kapak Merah, begal, pembunuh, terus kita juga satu kamar sama psikopat, jadi dia bunuh neneknya sendiri," kata Mandala.

Baca juga: Kebahagiaan Mandala Shoji Usai Bebas dari Penjara

"Terus kita juga sempet satu kamar dengan temen-temen Hercules. Macam-macam ada gigolo, narkoba, banyak," sambungnya.

Meskipun begitu, Mandala Shoji mengaku tetap punya banyak teman untuk membicarakan hal positif. Satu kuncinya, yaitu konsisten memperdalam ilmu agama.

Foto: Hanif Hawari/detikHOT

"Cuma alhamdulilah kalau kita deket sama Allah, berusaha belajar agama orang, jadi lebih menghargai kita. Kalau kita ngomongin kebesaran Allah, Insyaallah mereka akan lebih respect kepada kita dari pada kita ngomongin yang lain," tutup Mandala Shoji.

Mandala Shoji divonis bersalah melanggar aturan pemilu karena membagi-bagikan kupon umrah. Ia divonis Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Masing-masing memberikan hukuman kepada Mandala 3 bulan penjara dan denda Rp 5 juta subsider 1 bulan penjara.





(nu2/wes)