"Nggak anggap remeh. Namanya orang kan kalau sudah berhadapan hukum tergantung opini yang diciptakan," kata Farhat Abbas, pengacara Pablo dan Rey Utami di Gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan.
"Orang tertawa itu bukan melecehkan," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Farhat Abbas menilai kliennya saat itu menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Alhasil grogi dan memperlihatkan tawa.
"Bisa grogi, mungkin menyadari ada yang salah. Berarti hukum tumbuh tegak, hukum tumbuh tegak kan nggak harus penjara, diproses aja. Ini namanya dunia artis," tutur Farhat.
Farhat justru kembali menilai ada saja opini yang digiring untuk menjatuhkan Pablo Benua dan Rey Utami. Farhat pun bicara soal banyaknya hujatan yang mengarah ke dirinya dan menilainya kalah dalam menangani kasus.
"Ini baru begini aja ngejeknya ada minta ampun, seluruh orang bilang saya kalah, Farhat Abbas kalah. Orang dipenjara itu yang harus dibela, makannya ada lawyer di situ. Kalau hanya melapor bukan lawyer lagi. Kalau ribut-ribut itu namanya penggembira. Kalau kita lawyer jangan dibalik-balik," tukas Farhat Abbas.
(pus/kmb)