.webp)
Christy dan Carly juga mengaku pernah dikeroyok dan dibully oleh empat orang temannya. Kejadian itu mereka alami pada Februari 2017.
"Maybe some of you guys tau kita pernah dibully dan juga dikeroyok sama 4 orang terus dipukulin. Rasanya susah bgt loh guys butuh waktu yg lama untuk ngehadapinnya. Kita bisa ngerasain penderitaam dia (Audrey) walaupun yang kita alami gak seberat dia," tulisnya di Instagram Stories, saat dikutip detikHOT, Rabu (10/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai dikeroyok empat orang, Christy dan Carly mengalami depresi berat selama enam bulan. Perjuangan mereka, yang juga dikenal The Connell Twins di media sosial, untuk bangkit benar-benar berat tanpa dukungan keluarga.
"Inget banget dulu depresi, ptsd bahkan anxiety attack menyerang kita selama 6 bulan lamanya, susah untuk bangkit dari itu semua tapi karena dukungan dari orang2 sekeliling kita bisa. Buat para pelaku ingat karma itu ada," ujarnya.
Sama seperti 12 remaja pelaku pengeroyokan Audrey, pelaku yang mengeroyok Christy dan Carly juga bersikap aneh usai melakukan perbuatan keji tersebut. Untungnya, pelaku pengeroyokan terhadap mereka kini sudah dihukum.
Video: Mona Ratuliu Prihatin Soal Kasus Bullying Audrey
"4 pelaku yang abis mukulin kita aja langsung santai bgt loh, mereka makan terus hang out sama orang lain sempet selfie juga dan dia nunjukin video waktu kita dipukulin ke orang2," tuturnya.
"Pelaku pengeroyokan kita aja sekarang ada di penjara, sementara kita udah bahagia banget sekarang," lanjutnya.
Christy dan Carly juga bingung mengapa dipukuli empat orang. "Yang paling aneh adalah tidak ada motifnyaaa mukulin kita berdua," sambungnya.
Si kembar yang juga berdarah Australia itu pun berharap pelaku pengeroyokan Audrey bisa juga dipenjara. Jika hal itu tak terjadi, Christy dan Carly Connell benar-benar kecewa dengan hukum di Indonesia.
(mau/nu2)
