Perempuan yang dikenal sebagai presenter olahraga itu, kini menjadi caleg dari PDI Perjuangan. Tamara Geraldine mejadi salah satu caleg dari dapil Jateng II.
"Di yayasan saya terlatih untuk tidak lagi pilih-pilih. Saya tidak lagi bertanya yang saya akan bantu, tua atau muda, laki-laki atau perempuan, agamanya apa? Batak atau bukan? Itulah sebabnya sebagai kader pusat di PDI Perjuangan saya tidak bertanya ketika ditugaskan untuk mencalonkan diri di Kudus, Demak, Jepara," kata Tamara Geraldine dikutip detikHOT, Sabtu (6/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa istimewanya nyaleg untuk bangun desa saya sendiri. Pesan almarhum kakek saya, kalau sudah sukses bangun desamu jangan menunggu menjadi anggota legislatif," ungkapnya.
Tamara Geraldine mengaku sulit menutup kabar yang dianggap fitnah dan hoax. Dia pun membuat sekitar 50 ribu buku saku menyoal capres Joko Widodo.
Buku itu pun diberi judul ' Tim Anti Hoax' yang dia berikan di tiga dapilnya.
"Sebagai rasa tanggung jawab saya untuk meluruskan berita-berita yang tidak benar dan mensosialisasikan kartu suara karena semua harus mengerti bagaimana cara mencoblos," jelasnya.
"Ada lima kartu suara dengan lima warna yang berbeda. Yang saya bisa adalah memperkuat desanya, mencerdaskan penduduknya, saat ini itu adalah tugas saya sebagai calon anggota legislatif," tukas Tamara yang kini memang sudah menjadi penulis.