Bakal Luncurkan 'Sekolah Ibu', Hengky Kurniawan Diserang soal Kesetaraan

Bakal Luncurkan 'Sekolah Ibu', Hengky Kurniawan Diserang soal Kesetaraan

Niken Purnamasari - detikHot
Sabtu, 29 Des 2018 16:31 WIB
Hengky Kurniawan Foto: Hanif Hawari/detikHOT
Jakarta - Artis yang kini jadi Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengumumkan bakal meluncurkan 'Sekolah Ibu' pada 2019 mendatang. Program itu rupanya dikritik oleh salah satu netizen soal kesetaraan peran perempuan dan laki-laki dalam berumah tangga.

Di Instagram, Hengky menjelaskan alasan pendirian Sekolah Ibu. Dia memaparkan data banyaknya perceraian yang terjadi di Bandung Barat.

"Dari 5 - 30 November 2018, Kasus perceraian di KBB sebanyak 244 Kasus. Kalo di rata2 berarti setiap harinya ada 9 - 10 orang yang mendaftarkan perceraian. Ini menjadi masalah yang serius bagi kami Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. InshaaAllah di tahun 2019 kami meluncurkun Program 'Sekolah Ibu'," kata Hengky.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat Sekolah Ibu diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada perempuan tentang berumah tangga, bagaimana menghadapi suami dan komunikasi dengan anak yang beranjak dewasa.

"InshaaAllah " Sekolah ibu " tidak akan membosankan. Ibu - ibu makin sayang suami, kompak dengan anak, dan tentunya keluarga akan lebih bahagia," sebutnya.



Tonton Juga: 'Mau Luncurkan Kebijakan Sekolah Ibu, Hengky Kurniawan Ramai Dihujat'

[Gambas:Video 20detik]

Salah seorang netizen mengkritisi program pendirian Sekolah Ibu. Dengan memaparkan data dari Komnas Perempuan dia menjelaskan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) banyak terjadi. Netizen itu juga menyoalkan manajemen emosi pria.

"Wow, the blatant misogyny. Pria tidak usah menahan emosi, lalu kdrt. Pria tidak usah belajar berkomunikasi dengan anak. Padahal faktanya dari 9.609 kasus KDRT di ranah privat, 5.167 adalah kekerasan terhadap istri (53.7%). Pada tahun 2017, dari total kasus perceraian 71% kasus diajukan oleh pihak perempuan. Termasuk di dalamnya 1596 kasus poligami dan 20% kasus penelantaran," kata akun hus**mrh.

"Jadi manajemen emosi, perselingkuhan dan penelantaran mayoritas adalah masalah suami dalam pernikahan tapi apabila terjadi perceraian wanita yang kurang dapat menahan emosi dan harus disekolahkan?" jelasnya.

Netizen itu menyarankan seharusnya Sekolah Ibu lebih mengajarkan perempuan terkait manajemen keuangan dan cara agar bisa mandiri dalam hal finansial.

"Sekolah Ibu seharusnya lebih mengajarkan bagaimana bisa financially independent sehingga apabila terjadi apa-apa pada suami/ pencari nafkah para ibu bisa independent dalam membesarkan anaknya," kata akun yang sama. (nkn/dar)

Hide Ads