Air mata Idah menggenang saat menceritakan detik-detik tsunami menerjang. Saat itu dia bersama putri bungsu Aa Jimmy sedang di dalam kamar cottage. Waktu menunjukan pukul 21.30 WIB saat air laut menerjang kawasan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu Idah mengaku tidak mempunyai firasat apapun, namun sebelum pergi mengisi acara Gathering bersama PLN Jabar. Sampai akhirnya tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan ramai teriakan orang.
"Ada suara gemuruh dan teriakan, jarak dari tempat menginap ke lokasi acara sekitar 200 meter. Posisi hotel membelakangi pantai, air laut sempat sampai ke lokasi saya hanya berpikir untuk menyelamatkan diri bersama yang lain," ungkapnya.
Idah terus berlari mencari lokasi yang lebih tinggi, sambil mendekap erat putri bungsu Aa Jimmy. "Saya nggak kepikiran apa-apa, saya mencari selamat sambil terus takbir dan istighfar," tambahnya.
![]() |
Idah dan putri bungsu Aa Jimmy kemudian bertemu dengan Dadang Miftah paman dari Hetti yang langsung dievakuasi ke Cianjur. Dadang menyebut, sesaat setelah mendapat kabar ada tsunami di Banten dirinya langsung mewakili keluarga berangkat ke lokasi.
"Saat ini keluarga masih menunggu kabar nasib Radea dan Naisya, informasi terakhir dari manajemen wali katanya belum ditemukan. Keluarga terus menunggu kabar dari tim yang sekarang berada di sana," jelasnya.
Tonton video: Suasana Haru Selimuti Pemakaman Aa Jimmy dan Istri
(wes/wes)