Melalui vlog di YouTube, Pandji menjelaskan dirinya memang tidak hadir dalam aksi 212 yang diselenggarakan sebelumnya. Dia juga tengah sibuk menggelar tur di beberapa kota.
"Pertama gue lagi tour di Yogya, Alhamdulillah sangat menyenangkan. 2.000 orang yang hadir. Yang kedua gue emang nggak pernah dateng juga kan. Kalau dipikir-pikir soal sebenernya nggak dateng nanyanya ke Pak Jokowi. Pak Jokowi dateng lho di aksi yang pertama. Tapi kali ini nggak," kata Pandji di video, dilihat detikHOT, Senin (3/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pandji kemudian menyinggung soal kehadiran Jokowi. Pada aksi 212 yang pertama kali, Jokowi tiba-tiba saja hadir ke panggung 212 di Monas. Pandji juga sempat membahas soal undangan panitia Reuni 212 kepada Jokowi tahun ini.
"Gue baca-baca awalnya ada pernyataan koordinator Aksi 212 kalau Presiden Jokowi diundang kok. Siapapun boleh kalau mau datang karena ini perhelatan umat muslim Indonesia. Belakangan gue lihat ada kabar yang bilang undangan batal dilayangkan ke Pak Jokowi," jelas Pandji.
Tonton video: Menurut Pandji, Ini yang Terjadi Kalau Jokowi Datang ke Reuni 212
"Alasannya adalah karena memikirkan perasaaan pesertanya. Pak Jokowi nggak berpihak kepada umat muslim. Kami memikirkan mereka, begitu kata panitia. Menurut gue itu jawaban yang aneh dan justru salah," lanjut Pandji yang pernah jadi Juru Kampanye Anies Baswedan di Pilgub DKI 2017.
Dalam pandangan Pandji, dengan tidak diundangnya Jokowi ke acara tersebut membawa keuntungan bagi salah satu kelompok. Sebab perhatian media bakal tertuju ke Jokowi apabila datang ke Reuni 212.
"Alasannya bukan karena takut tak mikirin perasaan mereka tapi takut Pak Jokowi datang, mencuri panggung dan mendominasi berita," kata Pandji. (nkn/ken)