Hal itu pula yang dirasakan oleh artis David Chalik. Sejak memulai usaha sepatutnya pada 2007, ia pernah mondar mandir ke pabrik sepatu hingga diusir oleh Korea.
"Oh iya sama orang Korea (pernah diusir). Jadi awalnya kita nggak punya pabrik. Salah satu stimulus kita punya pabrik itu karena kita datang ke suatu pabrik kita diusir, ada perasaan yang nggak menyenangkan lah," kata David Chalik saat menjadi pembicara di Syariah Financing Talk 2018, Kewirausahaan dan Solusi Keuangan Syariah, di Menara Muamalat, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (1/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita orang Indonesia mau bikin sepatu, kita bawa uang ke mereka, sudah ada kesepakatan, sudah ada deal, tahu-tahu di tengah jalan mereka nggak mau ngerjain sepatu kita. Kenapa? Kan menjadi tanda tanya besar," ujar David Chalik.
"Terus dimarah-marahin di depan orang lagi. Waduh, itu malunya bukan main. 'Apa, salah saya apa kan?' 'Saya tidak mau ya kerja sama dengan Anda.' Akhirnya saya ngerasa panas. Ya udah lah mudah-mudahan ada jalan," lanjut pria 41 tahun itu.
Sampai akhirnya, David Chalik mengambil sisi positif dari kejadian tersebut. Kini, ia pun akhirnya bisa memiliki pabrik sepatu sendiri.
"Eh ternyata di situ akhirnya jadi sesuatu yang tidak menyenangkan, tapi kalau kita menanggapinya positif, akhirnya jadinya positif. Dimudahin, akhirnya punya pabrik sendiri jadinya," pungkasnya.