Selain dikenal sebagai aktor kawakan, Rudy Wowor juga akrab dengan dunia tari. Berbagai jenis tarian seperti balet, flamenco, dan tango melekat dengan dirinya. Pria kelahiran Amsterdam, 13 Desember 1941 itu juga dikenal sebagai guru tari.
Asmara Abigail, salah satu muridnya menceritakan bagaimana semangat Rudy Wowor tetap turun tangan mengajar murid-muridnya saat usianya sudah menginjak 75 tahun. Pada 2016 itu, Rudy Wowor masih lincah menarikan tari flamenco.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Flamenco itu kan banyak dilihat dibawakan oleh perempuan, kebetulan kalau flamenco ditariin laki-laki sebenarnya normal. Tariannya lebih ke step kaki, hentakan kakinya so powerfull, terus bagian atas dadanya lebih dibusungkan. Lebih ke gaya seperti matador. Kalau di Indonesia aku nggak pernah lihat laki-laki nari flamenco, cuma Om Rudy," cerita Asmara Abigail kepada detikHOT, Jumat (5/10/2018).
"He is so powerfull, he is passionate, he still burning, walaupun dia sudah umur. Papaku kalau antar aku les, 'gila ya umur segitu masih kelihatan muda banget'. Spirit hidupnya dia tuh sangat tinggi. He still what to do a lot of project," puji Asmara lagi.
Baca juga: Bakat Tari Rudy Wowor Sudah Mendunia |
Asmara Abigail mengambil kelas flamenco dan tango dengannya. Masuk dan ikut belajar menari dalam kelas seorang Rudy Wowor adalah sesuatu yang sangat menyenangkan.
Sebagai murid dia pun tak bisa membayangkan bagaimana kerennya Rudy Wowor muda yang sudah eksis di panggung tari kelas dunia. Meski di negeri sendiri dia tak dilihat sebagai penari tapi nama Rudolf Canesius Soemolang Wowor sudah sering didengar di kalangan penari kelas dunia.
"Tahun 60-an, dia banyak berkarya di Eropa. Di tahun itu, mungkin di Paris, di Berlin, di Milan, itu lagi keren-kerennya, dia sudah perform. Lagi kayak the golden hour, maksud aku, aku lagi nggak bisa bayagin kerennya. Itu gila banget, sayang banget aja dia di sini nggak diekspose, padahal dia adalah maestro, dia legenda," ungkap Asmara.
Idap Kanker Prostat, Rudy Wowor Masih Semangat Ingin Menari, tonton videonya di sini:
Selain sebagai penari, karier Rudy Wowor sebagai aktor juga cukup diperhitungkan. Dikenal sebagai aktor antagonis, pria blasteran Belanda-Indonesia itu sudah membintangi puluhan judul film.
Pada tahun 1970-an, film-film terkenal yang pernah dibintanginya antara lain 'Impian Perawan', Aladin, 'Tjoet Nja' Dhien', dan 'Soerabaia '45'. Di tahun 2000-an pria yang meninggal dalam usia 77 tahun itu juga membintangi berbagai judul film dengan aktor-aktor muda.
Ada film 'Madame Dasima' yang tayang pada tahun 2001, 'D'Girlz Begins', 'Quickie Express', 'Ayat-Ayat Cinta', 'Merah Putih', 'Darah Garuda', 'Java Heat', dan 'Sweet 20'.
Setelah mengidap kanker prostat selama 8 tahun, Rudy Wowor meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Melia Cibubur. Karya-karya Rudy Wowor kini menjadi kenangan yang bisa memberikan banyak pelajaran terutama tentang semangatnya.
(pus/nu2)