.webp)
Rizal mengaku dirinya mencontoh Nabi Muhammad yang menikah di bulan Syawal. Untuk tempat di Solo, dia memang ingin menikmati kesakralan adat Jawa yang akan dilakukannya saat menikah nanti.
"Jadi kebetulan kan calon orang Solo, terus juga kita pakai adatnya adat solo, adat Jawa, pertimbangannya lebih sakral lagi kalau dilakukan di Solo, di pusatnya langsung. Makanya kita milihnya di Solo. Dan kenapa bulan Syawal? Menurut kepercayaan muslim, bulan yang baik untuk menikah itu bulan Syawal, katanya sih begitu. Karena Rasul menikahi Aisyah itu di bulan Syawal, jadi saya ngikut saja," ujar Rizal ditemui di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (7/6/2018) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diakuinya juga, Rizal dan calon istrinya tak memakai proses adat Jawa secara penuh. Ada beberapa yang mereka lakukan dan tidak.
"Siraman nggak karena kita berasa sudah tua kok masih dimandiin. Ada beberapa prosesi adat yang dipakai, ada yang nggak. Tapi kita prosesi resepsinya saja pakai adat Jawa, sisanya nggak," kata Rizal.
Tak lama lagi melepas masa lajang, persiapan pernikahan pelantun 'Pergi Pagi Pulang Pagi' itu mengaku sudah matang. Meski begitu, ada hal juga yang masih perlu diselesaikan olehnya.
"Sebenarnya persiapannya sudah lumayan matang sih. Tinggal tunggu sih sama pelunasan banyak yang belum lunas. Catering belum lunas, lain-lainnya juga, banyak," tutur Rizal.
Soal undangan, Rizal mengundang secukupnya saja. Sebab, dia sadar pernikahannya bukan di Jakarta.
"Nggak banyak-banyak kok, secukupnya. Ada beberapa yang mereka datang, tapi belum bisa dipastikan juga, karena bukan di Jakarta kan di Solo. Jadi mungkin ada beberapa teman yang jadwalnya bentrok, jadi ya mereka tidak hadir. Tapi belum bisa dipastikan siapa saja," pungkas Rizal.
(mau/wes)
