Salon menjadi salah satu fasilitas untuk program pembinaan tahanan di Rutan Pondok Bambu. Fasilitas itu digunakan oleh tahanan dan untuk tahanan bisa juga petugas yang berada di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade menuturkan ada banyak tipe perempuan di dalam Rutan atau Lapas. Mereka pun mempunyai hak untuk tetap bisa merawat dirinya.
"Iya tergantung orang kan. Ada kan yang mau rawat, ada yang nggak, semua tergantung manusianya. Di luar (penjara) juga gitu kan. Ada yang senang perawatan muka, ada yang biasa aja jerawatan tergantung," ucapnya.
Bagi warga Lapas dan Rutan yang ingin menggunakan jasa para tahanan untuk perawatan, menjahit, dan lain-lain tidak diwajibkan membayar. Tenaga terampil dan pengguna jasa tinggal melakukan kesepakatan bersama.
"Jadi gini, warga binaan si warga punya keterampilan memotong rambut, terus difasilitasi belajarnya. Warga binaan lain ingin memakai jasa warga binaan itu, itu kesepakatan mereka. Misalnya terima kasih sesama mereka. Atau nanti hasil itu dikelola koperasi dan dipakai untuk kebutuhan untuk salon itu," jelas Ade Kusmanto.
"Dia kan potong rambut gitu misalnya sama kawannya. Kadang ada yang ngasih (bayaran), kadang nggak. Intinya sih mereka ada kegiatan. Sifatnya tidak komersil," lanjutnya.
Ade Kusmanto menuturkan, selama menjalani masa hukuman di Rutan atau Lapas, warga binaan akan dibekali dengan banyak pembinaan. Sehingga nanti ketika mereka kembali ke lingkungan umum, ada keterampilan dan keahlian yang bisa mereka pakai untuk mencari pekerjaan.
"Supaya bagaimana menjalani pembinaannya itu tidak sekadar membatasi ruang gerak mereka, tetapi diberikan mereka modal-modal keterampilan supaya mereka setelah bebas, punya modal untuk hidup, punya kepercayaan diri untuk hidup bebas. Setelah dari lapas mereka terjun ke dunia sebenarnya, memperjuangkan hidupnya," pungkas Ade Kusmanto.
Saksikan video 20Detik untuk mengetahui seperti apa hebohnya Jennifer Dunn perawatan di dalam penjara di sini:
[Gambas:Video 20detik] (wes/wes)