Dalam rangka kunjugan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Angelina dan kedua anaknya bertemu dengan pengungsi Suriah yang beberapa di antaranya sepantaran Zahara dan Shiloh. Anak-anak pengungsi tersebut tergabung dalam project These Inspiring Girls Enjoy Reading (TIGER) yang memfokuskan diri pada pendidikan dan pemberdayaan dalam situasi sulit.
Project ini dilakukan untuk memerangi banyaknya pengungsi yang putus sekolah. Tercatat, hanya 20 persen anak yang menyelesaikan pendidikan sekolah menengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah tujuh tahun peperangan, sebagian besar pengungsi Suriah telah menghabiskan semua tabungan yang mereka miliki. Di antaranya hidup di bawah garis kemiskinan, kurang dari tiga dollar per hari. Bayangkan apa artinya tiga dollar bagi keluarga kalian?" ujar Angelina Jolie seperti dikutip dari People, Selasa (30/1).
"Di sini, artinya keluarga bertahan hidup tanpa makanan yang cukup. Dan banyak warga Suriah menghadapi musim dingin ketujuh tanpa tempat berlindung yang layak. Bantuan kemanusiaan bukan merupakan solusi jangka panjang. Lebih jelasnya, tak ada yang ingin lepas dari bantuan kemanusiaan lebih dari keluarga di Suriah," lanjutnya.
Di akhir pidatonya, Angelina Jolie pun meminta Dewan Keamanan untuk mengunjungi kamp pengungsian dan encari jalan agar PBB dan komunitas internasional bisa segera memecahkan konflik yang terjadi di Suriah.