.webp)
Dia sangat menghormati keluarga besar Ivan dan tak mau membuat situasi berduka menjadi kurang nyaman.
Meskipun sebenarnya, keluarga Ivan sudah menerimanya. Bahkan saudara-saudara Ivan ingin membimbingnya berhijrah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah keluarga Mas Ivan kan muslimah banget, mereka mau menerima saya, mau saya hijrah. itu yang saya hargai banget," kata Anggita Sari saat dihubungi melalui telepon kepada detikHOT, Jumat (12/1/2018).
Keluarga besar mendiang Ivan sangat membawa pengaruh positif dalam kehidupannya. Setiap minggu dirinya selalu diajak untuk mengikuti kajian.
"Iya zaman sekarang apalagi mereka udah punya nama pasti bisa menerima gue yang kayak gini aja udah alhamdulillah," ungkapnya.
"Membawa pengaruh positif sekali. Tadinya tanggal 5 Januari yang bareng-bareng sama keluarganya. Saya masih takut sama media. Walaupun sudah diterima tetap harus jaga perasaan mereka. Ada mantan istri Ivan juga meski hubungan saya dan mantan istrinya baik-baik, banyak rekan-rekannya mereka juga," jelas Anggita menuturkan alasannya tak hadir saat pemakaman Ivan.
 Momen kebersamaan Anggita Sari bersama Ivan. Ivan terlihat terbaring di tempat tidur rumah sakit Foto: dok. Instagram/Anggitasari |
Anggita saat itu sedang berada di Bandung. Dia pun mengatakan sempat mengalami cekcok sebelum Ivan mengalami koma.
Banyak penyesalan yang Anggita Sari rasakan. Awalnya, Anggita ingin langsung datang dihari meninggalnya Ivan, tapi dirinya tak kuat hati.
"Dapat kabar seperti itu, tanggal 5 Januari dia meninggal, tadinya saya mau balik ke Jakarta agak nggak enak. Yasudah saya di Bandung tenangin diri sendiri dulu, baru ke Jakarta ke makam dia," tutup Anggita Sari.
Anggita memang baru datang ke makam calon suaminya beberapa hari setelah Ivan meninggal dunia. Ivan meninggal karena penyakit paru-paru dan jantung yang diidapnya selama dua tahun.
