Kali ini ia akan membacakan salah satu monolog dalam sebuah drama musikal 'Ode Tusuk Konde: Kita Bahagia, Aku Bahagia'.
Drama ini mengisahkan bagaimana para penyintas yang banyak menjadi korban kekerasan terhadap perempuan, karena sulitnya mendapatkan perlindungan serta keadilan atas kekerasan yang dialami. Beberapa perempuan yang tersangkut dengan kekerasan tersebut pun nantinya akan ikut bermain dalam pementasan drama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, selama berlatih kurang lebih beberapa minggu belakangan ini ia merasa dapat turut ambil bagian dalam maraknya kekerasan pada perempuan dalam drama yang akan diadakan pada tanggal 10 Desember mendatang.
"Di sini ada rasa sakit yang belum pernah aku alami (kasus kekerasan perempuan). Buat aku ini adalah amanah dan harus jalanin. Dan teman-teman penyintas yang sudah berani untuk melakukan pementasan ini, aku salut," tambahnya.
Angie pun tergerak agar pemerintah segera mengesahkan peraturan hang berhubungan dengan kekerasan dan ketidakadilan pada kaum perempuan.
"Dan kita pengen banget suara kita didengar mengenai RUU anti kekerasan segera diresmikan di Indonesia. Kenapa kita nggak bisa bersama sama membantu generasi ke depannya. Pementasan ini sendiri pun penuh 'emosi' dan aku tergugah," tukasnya.
Pentas drama ini akan dimainkan oleh beberapa perempuan yang pernah menerima kekerasan dan ketidakadilan, didukung juga dengan pemain lainnya seperti Saras Dewi, Angie 'Virgin', Hamdan Zoelva, dan beberapa pemain lainnya di Goethehaus pukul 19.00 WIB. (vep/nu2)











































