Meminta tolong kepada pamannya, Diad Ote, Dhea mengirimkan kamera seharga Rp 229 juta. Kamera tersebut dikirim pada 6 September 2017 melalui DHL cabang Pancoran.
Saat dikonfirmasi ke DHL Pancoran, seorang perempuan yang menerima telepon detikHOT, Jumat (29/9/2017), enggan memberikan keterangan. Perempuan yang menerima telepon itu mengatakan dirinya tak punya wewenang untuk memberikan klarifikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya mohon maaf sekali untuk informasi tersebut saya tidak bisa memberikan," jawab perempuan yang tak mau menyebutkan namanya itu.
Begitu juga saat detikHOT meminta disambungkan kepada bagian humas, perempuan itu kembali menolak.
"Ya mohon maaf sekali ibu saya tidak bisa memberikan informasi seperti itu. Karena yang bisa saya sampaikan hanya itu. Mohon maaf sebelumnya," tutupnya ramah.
Dhea awalnya ingin mengirim kamera tersebut ke penerima bernama Toto atau Suhadi di Malang. Akan tetapi, barang tersebut tidak sampai ke alamat yang dituju.
Saat diklarifikasi, pihak Dhea mendapat keterangan bahwa kamera tersebut sudah diambil oleh Toto Suhadi. Nama tersebut dilihat dari bukti KTP si pengambil barang.
"Biayanya Rp 500 ribuan lah. Pas saya cek, dapat kabar sudah diambil, dan saya konfirmasi ke Pak Toto tidak ada. Jadi dugaan permainan di sana itu bikin KTP dan lainnya," kata paman Dhea, Diad Ote. (pus/nu2)











































