"Yang pertama itu lumayan, untungnya cuma stop sampai di situ. Rp 9.900.000," ungkap Zacky dihubungi Kamis (14/9).
Zacky panik saat dikabarkan anaknya kecelakaan di sekolah. Meski sudah akrab dengan modus penipuan seperti ini, nyatanya ketika berhadapan dengan pelaku penipuan, Zacky panik dan terpedaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pernah diceritain. Pernah, saya tahu banget penipuan kayak gini bahkan saya pernah ada nonton tayangan di TV mengenai modus penipuan seperti ini tapi ketika itu dihadapkan ke saya. Itu beneran kayak 100 persen kejadian asli. Itu yang saya fikir orang tuh bener-bener profesional," paparnya.
"Dia bener tahu data data segala macam itu yang bikin saya terkecoh dan saya kalut," urainya lagi.
Modusnya, dalam telepon ada beberapa orang yang terlibat dan berperan masing-masing. Ada yang menyamar menjadi sekuriti sekolah, guru dan lainnya.
"Sekuriti, ada guru perempuan, ada orang apotik, ada dokter. Ada empat sampai lima orang. Kayak rembukan dan orangnya ganti-ganti," ujarnya.
Dari kejadian ini, Teuku Zacky mencoba mengambil pelajaran. Ia juga sudah melaporkan kejadian ini ke polisi lewat telepon agar tak terulang ke depannya.
Langkah kecil lain, Zacky berniat mengganti nomor telepon dirinya dan keluarga karena para pelaku sepertinya sudah menyimpan banyak data tentang keluarganya. (fbr/kmb)