"Cuma aku awalnya kegunaannya nggak kepikiran ke situ. Aku kegunaannya lebih ke buat tidur," ucap Tora Sudiro kepada detikHOT, Selasa (22/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari film tersebut, Tora menyadari kalau sindrom yang dialaminya adalah sebuah penyakit. Awalnya, bintang film berusia 44 tahun itu merasa aneh dengan gerakan-gerakan spontan dari leher dan kepalanya.
"Tadinya saya pikir, gebleg aja orang bisa godeg-godeg, gini-gini, tangan bisa gini-gini. Begitu saya nonton filmnya, wah nih penyakitnya gue ngerti nih. Nih yang gue alamin selama bertahun-tahun nih penyakitnya," ujarnya.
"Sindrome tourette yang aku dapat ini turunan. Jadi turunan dari bapak ke saya. Bapak dari kakek," imbuh Tora Sudiro.
Berbekal hasil riset kecil-kecilan melalui internet, Tora Sudiro sempat meminta pendapat pada salah satu keluarga yang berprofesi sebagai dokter soal obat sindrom tourette.
![]() |
Dia pun, mendapat peringatan tidak bisa sembarang memakai obat dan gejala tourette yang diidapnya termasuk dalam kategori mild.
"Jangan ini berbahaya, kadarnya beda kali ya. Tourate emang ada yang heavy banget. Kalau gue mild tourate, obat-obatannya itu harus pakai penenang. Makannya gue ngerasa nyaman gue gunain," jelas Tora Sudiro.
(pus/wes)