Cerita Tora Sudiro Nekat Konsumsi Dumolid Tanpa Resep Dokter

Cerita Tora Sudiro Nekat Konsumsi Dumolid Tanpa Resep Dokter

Desi Puspasari - detikHot
Selasa, 22 Agu 2017 13:16 WIB
Foto: Tora Sudiro (Asep Syaifullah/detikHOT)
Jakarta - Belum hilang diingatan bagaimana dumolid menyeret Tora Sudiro ke masalah hukum. Sebenarnya bagaimana, Tora bisa nekat menggunakan obat penenang itu tanpa resep dokter?

Tora Sudiro memberikan waktunya untuk bincang-bincang santai bareng detikHOT dalam 'Blak-blakan', Selasa (22/8/2017). Suami Mieke Amalia itu, menceritakan bagaimana awal mulanya dia menggunakan dumolid.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pagi itu tak ada dalam bayangan Tora Sudiro kedatangan tamu para polisi. Tora menjelaskan, saat itu dirinya sedang mempersiapkan diri untuk melakukan promo film terbarunya 'Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 2'.

Dumolid bukan nama asing untuk Tora. Ayah lima anak itu, pernah mencobanya saat SMA.

"Kalau dumolid sudah kenal. Dari SMA saya udah pernah cobain yang namanya dumolid. Belakangan ini, saya kerjanya lagi lumayan gila-gilaan, pagi ketemu pagi. Saya kadang butuh tidur," buka Tora Sudiro kepada detikHOT, Selasa (22/8/2017).



"Ini yang aneh nih ya, sekarang saya kalau capek malah nggak bisa tidur. Biasa orang kalau capek kan tidur. Mimpinya tuh ini kerja, dalam tidur melek wah capek, tidur lagi, melek lagi. Tidurnya nggak pernah nyeyak nggak pernah lelap," lanjutnya.



Merasa butuh istirahat, pria yang sudah membintangi lebih dari 30 judul film itu, kembali menggunakan obat penenang yang masuk dalam kategori psikotropika agar bisa tidur.

Ternyata itu berhasil. Tora mengakui memang cara yang digunakannya salah. Dia pun menyesali, mengapa dirinya tak kembali ke dokter terlebih dahulu.

"Sebenarnya aku pakai buat tidur doang. Saya coba kembali lagi ke situ. Salah sih memang, saya harusnya kembali lagi ke dokter cuma saya nggak pakai ke situ," sesalnya.

Jadwal yang padat, membuat Tora Sudiro sulit untuk menyempatkan waktu ke dokter. Sedangkan, dirinya bisa mendapatkan dumolid di luaran, Tora memilih menggunakannya tanpa resep.

"Cuma cari simplenya aja. Kalau ke dokter kan butuh waktu, butuh nyempetinlah. Ke dokter, ke apotek dulu. Ini kita dapat bisa aja di mana-mana. Ada yang nawarin lumayan deh, boleh deh aku pakai tidur," tandas Tora Sudiro.

Ternyata, penggunaan obat tersebut tanpa resep dokter berbuntut panjang. Dia harus berurusan dengan, Satuan Reserse Narkoba Polres Jakarta Selatan dan merasakan bermalam di RSKO.

"Sekarang sudah ada resep dari RSKO," celetuk Tora Sudiro semeringah.

(pus/wes)

Hide Ads