Dalam kesempatan itu, Atalarik menyatakan bahwa sang istri telah berbohong kepadanya karena mengaku kesulitan bertemu anak. Bahkan ia mengungkapkan, Marwa sendiri yang selalu menolak bahwa anak-anak lebih baik di rumah.
"Semua di dalam dokumen, itu dokumennya ada sama pengacara dan dia bisa menjelaskan bukti WhatsApp, di mana Marwa sendiri yang menolak bahwa anak-anak lebih baik di rumah, rumah anak-anak sendiri, yaitu rumah saya di Cibinong," ujar Atalarik, usai persidangan di Pengadilan Agama Cibinong, Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada bukti WhatsApp di mana saya buka pintu silahtuhrahmi saya hanya untuk Marwa. Kalau memang dia mau ke rumah, saya yang pergi ke mall sampai dia puas di rumah. Saya tidak mau jadikan anak-anak barang komoditi yang enak-enak saja dibawa-bawa, wara-wiri ke mall untuk dipertemukan atau ke mana," bebernya.
Sementara itu, dalam jalanya persidangan kemarin, Atalarik membawa enam orang saksi dari orang terdekatnya. Ia pun mengungkap para saksinya akan amanah baginya.
"Memang kami dari saya dan keluarga merasa tidak ada yang perlu di rekayasa dalam sidang. Alhamdulillah seperti doa saja di Instagram, saya berdoa, 'ya Allah semoga saksi saya dituntun membawa kejujuran. Dituntun dengan kejujuran'. Saya nggak mau saksi-saksi tersebut ada yang berbohong, saya nggak mau, karena mereka kan disumpah dan saya orang yang menghargai sumpah. Kami bukan keluarga yang dituntut dan dididik untuk ngomong wallahi, demi Allah, demi Rasulullah, tapi dusta yang keluar dari mulutnya. Alhamdulillah tidak seperti itu," pungkas Atalarik.
(fbr/nu2)