Buka 15 Cabang, Ruben Onsu Kaget Ayam Geprek Bensu Laris Manis

Jakarta - "Kalau Geprek udah buka enam cabang, itu kita akan buka cabang 15 sekaligus, saya belum ngundang media waktu itu karena nggak nyangka juga diterima di masyarakat dan manajemen akhirnya nambah karyawan mendadak," begitu kata Ruben Onsu soal bisnis laris-manisnya.

Ditemui di Lebak Bulus, Jaksel, Minggu (4/6), Ruben Onsu membicarakan bisnisnya, ayam geprek yang dinamai 'Geprek Bensu'. Tak disangka salah satu bisnisnya itu memang diburu banyak masyarakat.

Berkatpromo strategisdanpopularitasnya, memang mudahsuamiSarwendah ini melebarkan sayap rumah makannya. Apalagi hargayangdipatoknya sangat terjangkau.

Ayam Geprek Bensu Level Pedas 1 - 10 . •Jalan pademangan 1 gg 5 no.2A Jakarta Utara @iamgeprekbensu . . •Jalan margonda Raya no.23D Pancoran Mas, DEPOK @iamgeprekbensu.depok . . •AEON MALL, Lantai 3b Lot 3 no 40, Tanggerang selatan @iamgeprekbensu_aeon . . •Pasar Cipete Blok AKS no 1 Jalan Fatmawati Raya @iamgeprekbensu_cipete . . •Jelambar Utama Raya No 12C JAKARTA BARAT @iamgeprekbensu_jelambar . Harga di mulai dari 5rb-25rb #geprekinbensu #hargamerakyatdanrasanyalezat #iamgeprekbensu

A post shared by Ruben Onsu (@ruben_onsu) on Jun 3, 2017 at 1:35am PDT

Ia juga kerap mem-posting makanannya, pun turut meminta bantuan rekan selebriti lainnya mempromosikan 'Geprek Bensu' di laman Instagram. Ketika viral, pengunjung penasaran pun berdatangan atau memesannya via aplikasi antar ojek online.

Ruben mengatakan, ide awalnya sungguh tak ia sangka. Dari kebiasaan membeli telur dari peternak ayam yang ia bantu. Setelahnya Ruben Onsu mulai berani serius mengolah ayam langsung karena ditawari sang peternak.

Ide nama rumah makannya pun ia dapat kala bermacet-macet ria di jalan raya. "Awalnya itu nolong tukang ayam, jadi saya ada sedikit usaha telur, saya ambil telur sama dia. Saya biasa ambil telurnya aja, nggak ambil ayamnya. Nah si tukang ayam ini bilang ambilah ayamnya, akhirnya bikinlan Geprek Bensu," paparnya.

"Orang namanya juga itu dapetnya pas di kemacetan. Eh nggak tahunya diterima di masyarakat," demikian Ruben Onsu (kmb/kmb)