"Jadi dia punya nazar ya kalau nanti bisa bangun aja, bisa duduk di kursi roda aja, dia ingin umroh sama saya sama anaknya Al, sama papanya," ucap Hilmi di Gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2017).
Sayang, sampai akhir khayatnya tiba, keinginan terakhir Irene itu tak tercapai. Hilmi, berencana bila tak ada halangan dirinya ingin mewujudkan keinginannya, termasuk mengajak tukang pijat yang sering dipanggil ke rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi dia bilang gini, pokoknya jadi ga jadi kamu umroh nanti kamu harus umrohin ibu ini," imbuh Hilmi.
Selain soal umroh, pesan terakhir Irene semuanya mencakup masa depan anak semata wayangnya Al Mukhti. Segala sesuatu yang berhububgan dengan kebutuhan Al sudsh disiapkan Irene.
"Hari sabtu dia sudah kasih tau saya di lemari sini situ di tas ini warna ini ada asuransinya Al, entar ada lebih ke masa depan Al gitu ya. Terus di kotak itu ada emas di situ kalau ada apa-apa sama Al sekolahnya ada masalah jual aja itu emas," cerita Hilmi.
Irene meninggal setelah berjuang melawan kanker payudara stadium 3B. Sebelum meninggal, banyak kenangan baik yang dilewati Hilmi bersama Irene. (pus/dar)