Farah menceritakan kronologi lengkap peristiwa tersebut di hadapan awak media yang hadir. Dari awal Farah sama sekali tidak menaruh curiga terhadap pria berinisial RS.
"Ya layaknya ada yang mau titip jual. Nggak ada yang mau gimana-gimana. Jadi nggak sempat curiga dari awal," katanya, Selasa (27/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ada debat mulut, secara tiba-tiba aja penyerangannya," tutur Farah.
Tak hanya mengalami percobaan pemerkosaan, tapi Farah juga mendapatkan pukulan dan disetrum oleh pelaku. Dia pun sempat mengigit tangan pelaku.
"Saya sempat nanya kenapa mau bunuh saya. Dia jawab, saya mau uang kamu. Saya bilang ambil saja di tas saya. Ya sudah ayuk ambil di tas saya. Dia bilang lepasin dulu, ya sudah ternyata dia bohong, dia tetap mukul saya. Dia tetep mukul saya terus," terangnya.
"Sampai ada pertolongan dia tetap santai. Saya terseok-seok dari sofa mau ke depan. Pas saya mau buka, pintunya dikunci, lalu saya buka jendelanya dan untungnya orang liat. Saya minta tolong terus. Terus dia ini dengan santainya buka pintu terus bilang nggak ada apa apa," tutur Farah.
Farah Dibba sendiri dianiaya dan hampir dibunuh RS saat sedang meninjau lokasi rumah yang mau dijual di kawasan Ciledug, Tangerang Selatan, belum lama ini. Saat itu, Farah dipukul, disetrum, dan dibekap oleh RS.
(tia/tia)











































