Dalam penjelasannya saat menggelar jumpa pers di Kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (23/11/2016) malam, Aiko membenarkan dirinya pernah tinggal di sebuah panti pijat, tapi tidak menjadi tukang pijat plus-plus.
"Gini, ada satu orang tinggal di pasar burung. Haruskah orang itu jualan burung? Panti pijat itu panti pijat tuna netra bukan plus-plus. Kronologinya itu, saya kabur dari rumah karena ibu saya meninggal dan papah saya nikah lagi. Terus saya berada di panti pijat tuna netra itu. Akhirnya saya dijemput lagi oleh orangtua saya," jelas Aiko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu saya pemotretan pertama kali sekitar tahun 2012 di majalah otomotif. Film saya dapat sendiri, nanti akan ada saksi dari manajer pertama saya," ungkapnya.
"Katanya kalau berteman sama dia artinya 'tanda kutip' berarti tetangganya dan semua teman dia juga dong (tanda kutip)," cecar Aiko emosi.
Pertemuannya dengan Obbi di sebuah restoran, itu terjadi saat Obbi belum masuk penjara. Entah mengapa Obbi mengungkit itu sekarang. Saat itu, Aiko yang sedang bersama kekasihnya, memang sengaja menyuruh Obbi menunggu karena tidak mau sang kekasih berpikir macam-macam.
Terlebih saat itu, Obbi sedang bersama dengan perempuan-perempuan berpakaian seksi.
"Saya iya kenal dia, ketemu lagi sebagai teman just say hai. Kalian tahu apa aja yang dikasusin sama dia. Siapa lagi abis ini yang mau dibuat masalah sama dia?" tanya Aiko dengan nada bicara keras.
(pus/wes)