Selasa (25/10/2016) Luna berbagi pengalaman berbisnisnya di d'Preneur dengan tajuk 'Move On dengan Berbisnis Fashion'. Di awal perbincangan, Luna bercerita alasan mengapa dirinya merambah dunia fashion.
"Pertama awalnya pengen gaya-gayaan aja. 2007 saya pengen banget bisnis tapi nggak ngerti apa-apa," cerita Luna di Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berpatok pada artis internasional, dimana nama artis sudah menjadi brand, membuat Luna semakin semangat. Namun, merasa mendapat hasil yang kurang maksimal bintang film 'Jakarta Undercover' itu memutuskan untuk membuat clothing line sendiri.
"2014 saya stop dengan partner saya yang dulu. Dengan zero knowledge hanya dengan saya suka beli baju, suka bahan bagus, saya berani. Saya dari kecil lihat ibu saya kan ada garment," ucapnya.
Jadilah, 20 April 2015 'Luna Habit' lahir. Tidsk berhenti disitu, emosi Luna sebagai pemula dalam dunia bisnis fashion bisa dibilang sempat mengalami kesalahan.
Kesalahan tersebut mulai dari terlalu agresif dan percaya diri.
"Ada kesalahan saya, terlalu agresif. Semua orang belum tahu Luna Habit, orang aja belom tahu brandnya saya langsung keluarin 2000 pieces," ujar Luna.
Luna pun akhirnya berpikir untuk lebih pintar dan mencari banyak tahu. Waktu pun menjadi hal yang paling diperhatikan Luna untuk mempertahankan lini bisnisnya selama 1,5 tahun ini.
"Mahal emang 'kuliahnya', saya belajar banyak. Walau agak mahal branding pointnya," pungkas Luna.
Tidak sendiri, ada juga Yasa Singgih yang juga berbagi tips sukses berbisnis fashion.
(pus/tia)