Pernikahan itu sepertinya memakai adat Tionghoa. Ada berbagai prosesi termasuk acara Tea Pai, atau biasa disebut morning ceremony. Dalam acara tersebut, Asty memakai cheongsam merah, sementara Hendra juga memakai pakaian berwarna senada.
Tapi di balik kabar gembira tersebut, ada beberapa isu yang kurang enak muncul setelah pernikahan itu. Kabarnya, pernikahan Asty digelar tanpa mendapat restu dari orangtuanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Asty anak pertama, adiknya dua sudah menikah di rumah saya, dengan cara yang sebagaimana orangtua menikahkan. Jadi saat minta izin mau menikah, saya dan suami dan adik-adiknya bilang tidak merestui karena kalau menikah sebagaimana lazimnya orang. Tapi dia ngotot menentukan menikah tanggal 2 di Bali. Silakan kalau memang sudah jadi bandamu, kamu sudah besar, dewasa. Silakan, tapi kita tidak bisa merestui," tuturnya saat dihubungi melalui telepon.
Yuntianingrum berbicara layaknya seorang ibu-ibu yang begitu santun khas Jawa Tengah. Tutur katanya halus, kata per kata juga diucapkannya dengan lembut menenangkan.
Sampai saat ini Asty belum bisa diminta komentarnya. Sementara sang manajer, Kevin, mengaku tak tahu apa-apa soal kabar miring tersebut.
"Aku nggak ikut karena adik aku nikahan juga. Aku belum telepon dia juga. Aku no comment deh, pokoknya semoga bahagia aja," katanya. (nu2/mmu)











































