Namun kabar tersebut belum lama ini dibantah oleh Calvin. DJ berusia 32 tahun itu mengaku sudah terinspirasi untuk membuat lagu tersebut jauh sebelum berpacaran dengan Taylor.
"Aku sudah memikirkan konsepnya bertahun-tahun lalu saat aku meninggalkan tempat belanja. Aku mencoba untuk pindak ke London dan tengah bekerja untuk sebuah toko di Skotlandia. Aku mencoba untuk menghidupi diriku sendiri dengan membuat musik. Tapi saat itu aku tak bisa melakukannya karena tak punya uang," ujar Calvin seperti dikutip dari E! Online, Senin (19/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Calvin melanjutkan, lagu ciptaannya tersebut memang bisa dihubungkan dengan sakitnya patah hati. Namun, tak menutup kemungkinan untuk dihubung-hubungkan dengan keadaan lainnya.
"Bisa saja soal pekerjaan yang kau benci, kemudian kau keluar dari pekerjaanmu dan hidupmu jadi lebih baik. Bisa saja tentang asmaramu dengan seseorang dan kau berhasil menghapuskan pria atau wanita tersebut, kemudian hidupmu berubah menjadi lebih baik. Kurasa lagu ini seperti gabungan dari peristiwa dalam hidupku 10 tahun terakhir," pungkasnya. (dal/mmu)