Kisah Audrey Hepburn yang Tak Pede Disebut Ikon Kecantikan

Jakarta - Lebih dari 20 tahun telah berlalu sejak kematian Audrey Hepburn pada Januari 1993. Namun, hingga kini kemampuan akting dan kecantikannya masih terus dielu-elukan oleh publik dari berbagai generasi.

Menurut sang putra, Luca Dotti, aktris peraih beragam piala penghargaan tersebut pernah mengaku tak percaya diri dengan wajah maupun kemampuannya dalam berakting. Bahkan sang mendiang sempat tak percaya dengan berbagai pujian dan perhatian dunia yang tertuju kepadanya.

"Ia merasa terkejut dengan fakta bahwa dirinya dilihat sebagai seorang ikon kecantikan dan seorang aktris yang luar biasa. Ia selalu merasa malu dengan apresiasi yang diberikan oleh publik seluruh dunia mengenai dirinya," ungkap Luca seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (6/5/2015).

Baca juga: Begini Cara William-Kate Besarkan George-Charlotte di Luar Tradisi Istana

Kepopuleran adalah sesuatu yang bisa dinikmati oleh Audrey, namun hal tersebut tak menjadi tujuan hidupnya. Menerima beragam penghargaan dari Emmy, Grammy hingga Oscar tak lantas membuat aktris yang meninggal dunia karena kanker tersebut tinggi hati.

"Ibuku sangat bangga dan bahagia mengenai pertambahan usia dan ia selalu percaya pria dan wanita tak seharusnya menyembunyikan proses penuaan. Alasan dirinya memiliki kepercayaan diri yang rendah adalah ketika ia melihat sebuah surat kabar yang menunjukkan ketidaksempurnaannya. Ia punya kaki yang besar, hidung besar dan payudara kecil. Ia sama sekali bukan tipe wanita yang dilihat cantik, terutama bagi kaum pria," tutupnya.

Ulang tahun Audrey Hepburn yang jatuh pada 4 Mei akan diperingati dengan pemutaran film 'Breakfast At Tiffany's' di Royal Albert Hall, London pada 12 dan 13 Juni. Aktris kelahiran Inggris tersebut meninggal dunia karena kanker appendix di usia 63 tahun.

(dal/mmu)