Melalui kuasa hukumnya, Ahmad Ramzy, Geodi dan Mirza mengaku mengalami kerugian sebesar 2550 dollar. Menurut Ahmad, kliennya gagal umroh padahal telah ditetapkan keberangkatan pada tanggal 23 Desember 2014.
"Klien kami ketemu di satu pengajian dengan Neno Warisman. Akhirnya teman-teman pengajian sepakat berangkat umroh sama-sama sampai terkumpul 80 orang. Pakai jasa Neno Tour, punya Neno Warisman. Sampailah klien saya menyetor DP, 500 dollar, untuk 2 orang. Habis itu, dilunasin 17 Desember 2014 sebesar 2050 dollar. Jadi total uangnya 2550 USD," ungkap Ahmad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata visa nggak keluar juga. Ada 32 orang yang tidak berangkat. Sedangkan Neno berangkat bareng 52 jamaah lainnya," ujar Ahmad.
Pihak Neno dinilai Ahmad sudah mengembalikan kerugian kepada 30 jemaah. Tapi menurutnya, hingga kini Neno belum juga memberikan hak dari dua kliennya.
Atas tudingan itu, Neno pun menggelar jumpa pers di kawasan Senayan, Sabtu (7/3/2015). Ia merunut kejadian tersebut dalam dua lembar kertas berisi kronologis awal mula tudingan itu terjadi.
15 Desember 2014
Neno Tour mengajukan permohonan visa 88 jamaah umroh via online ke Arab Saudi melalui provider PT Kaltrabu Indah
21 Desember 2014
Tahap pertama keluar MOVA untuk 26 jamaah Neno Tour. Di dalamnya termasuk jamaah atas nama G dan M (pasangan suami istri yang melaporkan Neno Warisman ke polisi).
22 Desember 2014
Pukul 08.00 WIB, 26 passport jamaah Neno Tour tersebut masuk ke Kedutaan Besar Saudi Arabia (KBSA). Di dalamnya sudah termasuk passport atas nama G dan M. Dengan bukti tanda terima dari KBSA.
Sesuai peraturan yang berlaku di KBSA, passport yang masuk ke KBSA pukul 08.00 WIB, pada hari yang sama passport dikembalikan dengan telah dilampirkan visa pada pukul 15.00 WIB.
Faktanya, KBSA mengundurkan waktu pengembalian passport sampai pukul 21.30 WIB tanpa disertai penjelasan.
Pada pukul 21.30 WIB, Neno Tour menerima 24 passport yang telah ditempel visa dari KBSA dari 26 yang diajukan Neno Tour pada hari tersebut. Faktanya, passport atas nama jamaah G dan M tidak dikeluarkan oleh pihak KBSA, tanpa penjelasan dari KBSA.
Neno Tour berupaya mencari penjelasan kepada pihak KBSA. Bahkan, Neno Tour ikut mencari kedua passport G dan M tersebut di antara ribuan passport yang ditangani KBSA.
Pukul 23.00 WIB, Neno Tour menemui pihak Qatar Airways (QA) untuk membantu mere-schedule tiket G dan M. QA bersedia menerima re-schedule yang diajukan Neno Tour untuk G dan M, agar G dan M dapat berangkat pada keesokan hari. Dengan harapan passport G dan M telah keluar dari KBSA.
Neno Tour menyatakan kesediaan menambah 75 dollar perorang ke QA. Faktanya, ketika QA menerima tiket atas nama jamaah G dan M, tiket mereka yang mereka beli tanpa melalui Neno Tour, dinyatakan oleh QA 'No Show'. Artinya, tidak bisa di re-schedule dengan alasan apapun. Alasan QA, tiket G dan M adalah tiket gratis (promo/hadiah).
22 Desember 2014
Neno Tour masih mengupayakan passport G dan M ke KBSA.
23 Desember 2014
Pukul 16.00 WIB, Neno Tour menerima passport + visa G dan M dari KBSA. Pukul 22.13 WIB, Neno Tour beritikad baik dengan menawarkan tiket baru untuk G dan M, disebabkan tiket gratis mereka telah kadaluarsa. Neno Tour telah menginsert name tiket Oman Air (OA) atas nama G dan M.
Pukul 22.25 WIB, faktanya, melalui pesan singkat (SMS), pihak M menolak tawaran Neno Tour tersebut. Memilih QA atau Emirat Airways (EA).
Pukul 23.35 WIB, Neno Tour menawarkan kepada G dan M untuk memilih sendiri maskapai yang mereka inginkan. Neno Tour siap melunasi berapapun harga tiket yang mereka pilih.
24 Desember 2014
Pukul 08.00 WIB, Neno Warisman atas nama Neno Tour harus boarding untuk ikut menemani 54 jamaah umroh ke Tanah Suci.
Pukul 10.00 WIB, Neno Warisman bersama Neno Tour berangkat ke Tanah suci. Faktanya, G dan M tidak memberikan jawaban atas tawaran untuk memilih maskapai yang mereka inginkan.
(nu2/nu2)