Menurut keterangan dari pengadilan California, Conrad telah menjalani hukuman selama dua tahun dan telah dibebaskan pada Oktober 2013 lalu. Melalui pengacaranya, sang dokter ingin pengadilan membatalkan keputusan yang telah dijatuhkan padanya 2011 lalu. Dengan alasan, keputusan juri dipengaruhi oleh peliputan oleh awak media yang terlalu intens pada saat persidangan.
"Menurutku dengan juri tanpa karantina pada kasus nama besar yang disiarkan di televisi, tak mungkin untuk mendapatkan keputusan yang adil," ujar Valerie Wass, pengacara dokter ahli jantung tersebut, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (24/4/2014)
Valerie menambahkan, ia ingin pengadilan federal memberikan perhatian khusus akan bagaimana media sosial dan internet bisa mempengaruhi para juri dalam mengambil keputusan.
Persidangan atas Conrad Murray (61) meraih perhatian khalayak setelah Michael Jackson meninggal secara tiba-tiba pada 2009 di usianya yang ke-50 karena overdosis. Padahal kala itu, ayah tiga anak tersebut sedang mempersiapkan serangkaian konser 'This is It' di London, Inggris.
Pengadilan menegaskan bahwa sama sekali tidak ada kesalahan selama persidangan. Conrad dinyatakan bersalah setelah jaksa berhasil membuktikan bahwa sang dokter terlalu lalai dalam memberikan obat anestesi, yang biasa digunakan untuk membantu Michael tertidur.
(kmb/hkm)











































