Di salah satu bukunya, 'Marmut Merah Jambu' misalnya, ada bagian yang menggambarkan Radit merasa sedih karena cintanya tak berbalas dari teman perempuan yang lama ia taksir. Saat ingin menyampaikan ungkapan romantis usai berkencan, kejadian naas justru muncul.
Mobil yang ia tumpangi tak sengaja menabrak trotoar saat Radit berusaha mengirimkan sinyal asmara usai berkencan sambil menatap wajah sang cewek.
"Soal naksir itu memang benar. Jadi, gue memang ngambil ide tulisan dari pengalaman pribadi gue dan kemudian kembangin," kenang Radit seraya tertawa.
Lantas, apakah cerita tentang mobilnya yang menabrak trotoar itu benar?
"Ya, sebagai performer gue sadar, gue harus bisa mengembangkan ide yang gue punya supaya lebih menarik," sambungnya.
Meski menceritakan pengalaman pribadi, Radit mengaku tak ingin pengalamannya 'mengena' secara biasa saja kepada pembacanya. Cerita cinta yang menguras air mata sudah cukup populer, ia pun memilih mengemas kisah cinta dan patah hati secara berbeda dengan bumbu komedi.
"Galau itu nggak mesti menye-menye atau cengeng. Kita juga bisa ketawa dari kegalauan yang kita rasain," paparnya.
(doc/mmu)











































