Awal mula, Yadi merupakan sopir dari Akrie 'Patrio'. "Dulu zamannya kuliah sampai rela nggak dibayar sama bang Akrie 'Patrio', saya jadi sopirnya dia," ujar Yadi mengawali kisah.
Tak hanya menjadi sopir, Yadi juga bisa dibilang bekerja rangkap saat bersama Akrie kala itu. "Nyopir, bawain tas, siapin pakaian, bawain makanan semuanya saya siapin deh pokoknya. Kalau kembali flashback saya suka sedih karena cita-citanya mau jadi ustad dan guru," papar Yadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Patrio jadi figuran di TPI terus ada lomba lawak di Radio SK gitu akhirnya saya ikutan deh. Terus sama Kiwil, Murti bikin grup Sembako. Pada keluar akhirnya tinggal saya sama Murti," ucapnya lagi.
"Terus ngelamar ke Spontan, marambah ke host, FTV dan berbagai macam bidang di hiburan," lanjut Yadi.
Perjalanan tak semulus harapan. Banyak kenangan pahit kala merintis karier di dunia artis yang diterima Yadi. Pria bertubuh tambun dengan lawakan khas logat Arab itu mengatakan, dirinya kerap dipandang sebelah mata kala itu.
Honor superminim pun sudah makan sehari-hari bagi Yadi. Tapi kegigihan Yadi membawa dirinya sukses seperti saat ini. Cerita Yadi yang dulu sopir kini pun berubah.
"Nggak kepikiran gaji dulu Rp 50 ribu sekali tampil gimana bisa punya mobil. Saya pernah jadi supir temen kuliah saya dari pagi sampai sore nggak dikasih makan. Akhirnya dibayarin sama temen saya yang lain," tuntas Yadi.
(kmb/mmu)