Sulis, dari Ikon Lagu Islami ke Kepala Sekolah

Hot Profile

Sulis, dari Ikon Lagu Islami ke Kepala Sekolah

- detikHot
Jumat, 12 Agu 2011 12:30 WIB
Jakarta - Masih ingat Sulis? Namanya pernah menjadi ikon lagu-lagu Islami di Tanah Air, antara lain lewat lagu 'Umi'. Suara emasnya mungkin masih terngiang sampai sekarang, lebih-lebih di bulan Ramadan seperti ini. Apa kabarnya? Di mana dia sekarang? Apakah masih menyanyi?

Ternyata, Sulis kini telah menjalani sebuah jabatan yang cukup prestisius dan membanggakan. Di usianya yang masih tergolong sangat muda, dia mendirikan lembaga pendidikan dan mengepalainya sendiri. Lembaga itu bernama Sekolah Generasi Baru Indonesia (SGBI).

"Aku bukan hanya kepala sekolah, tapi juga sebagai kepala yayasan di situ," ujarnya ketika ditemui Detikhot di sekolahnya yang berlokasi di daerah Sawangan, Depok, Jawa Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sekolah itu, Sulis juga berperan sebagai tenaga pengajar. Sesuai bakatnya, wanita kelahiran Solo, Jawa Tengah 23 Januari 1990 itu mengajarkan para siswanya bernyanyi sekaligus mencintai alam.

"Aku sendiri juga ngajar. Nggak jauh-jauh dari profesi aku, yaitu nyanyi. Mengajarkan mereka mencintai alam. Pokoknya bagian yang senang-senang mereka kasih ke aku," kelakar pemilik nama asli Sulistyowati itu.



Sekolah yang berdiri di atas tanah seluas 1.3 hektar itu memang berkonsep alam dan baru beroperasi medio Juli lalu. Sulis meyakini konsep sekolahnya itu sangatlah efektif dan ideal sebagai media pengenalan lingkungan pada anak.

Walaupun pembangunanya belum rampung hingga kini, Sulis mengaku warga sekitar sangat antusias untuk menyekolahkan anak mereka ke situ. Saat ini tak kurang dari 25 anak tercatat sebagai siswa di sana.

Nantinya ruang kelas sekolah tersebut akan dibuat menyerupai bangunan berbagai rumah adat, agar para siswa bisa lebih mengenal dan mencintai Tanah Air. Pelantun 'Ya Toyba' itu pun berharap sekolahnya itu bisa menjadi proyek percontohan di Indonesia.

"Aku berharap mereka bisa belajar Indonesia dan budayanya juga, supaya mereka nggak asing nantinya di negaranya sendiri. Supaya budaya nggak hilang," jelasnya.



Saat ini Sulis masih tercatat sebagai mahasiswi jurusan Psikologi di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan dan sedang menyelesaikan skripsi. Lantas bagaimana rasanya memimpin para guru dan stafnya di usia yang masih belia?

"Aku yang paling muda di sekolah ini. Tapi itu tidak membuat mereka menganggap enteng dan remeh, justru aku merasa sangat diapresiasi di sini. Mereka begitu menghargai dan menghormati aku. Alhamdulilah," paparnya.

Sulis mengaku amat bersyukur karena mendirikan sekolah adalah impiannya sejak mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Atas. Hal itu sejalan pula dengan cita-citanya yang konsisten sejak kecil, yakni menjadi guru TK.

"Cita-cita dari guru itu sudah dari SD. Aku dulu kalau ditanya cita-cita, ya jadi guru TK. Konsisten dari dulu sampai sekarang," ujarnya.



Anak bungsu dari tiga bersaudara itu mengaku sudah ada beberapa pengusaha dan pejabat yang berminat, dan memintanya membuka sekolah dengan konsep yang sama di daerah Kalimantan, Kuningan dan Banten.

Sulis merasa senang karena bisa berkontribusi bagi kemajuan pendidikan anak bangsa. Terkadang, ia pun mengaku masih tak menyangka dengan segala pencapaian dan prestasi yang diraihnya kini.

"Ya kadang aku juga kalau di rumah suka senyum sendiri. Nggak nyangka perjalanan itu bisa mengantarkan aku sampai sebegininya. Alhamdullilah, semua berkat campur tangan Allah," tandasnya seraya tersenyum.


(bar/mmu)

Hide Ads