Gia: Profesi DJ Keren Tapi Dekat dengan Fitnah

Hot Profile

Gia: Profesi DJ Keren Tapi Dekat dengan Fitnah

- detikHot
Jumat, 10 Jun 2011 15:34 WIB
Jakarta - Dunia malam kerap diidentikkan dengan hal-hal negatif seperti hura-hura, narkoba dan sex bebas. Namun Gia mengaku tak takut, Ia suka dengan dunia malam, lantaran menikmati profesinya sebagai disc jockey (DJ).

"Terserah ya kalau orang punya pandangan jelek soal kehidupan malam. Aku sih nikmatin banget sejauh ini karena profesi aku sebagai DJ," ujarnya usai melakoni sesi pemotretan bersama Detikhot di daerah Kemang, Jakarta Selatan.

Namun bukan berarti kehidupan malam dilakoni wanita bernama asli Vincentia Gracia Marie itu dengan santai. Ia tak menampik banyak cibiran dan tudingan miring yang dialamatkan kepadanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu itu pernah gosip beredar, 'Gia kan habis nge-DJ bisa dibawa ke hotel. Dia kan bayarannya mahal karena bisa dipake sama ownernya'. Banyaklah pokoknya," ungkapnya.

Lalu, bagaimana wanita kelahiran 11 Desember 1991 itu menanggapinya? "Aku sih santai, ketawa aja. Ngapain aku harus marah kalau aku nggak ngerasa seperti itu. Itu hak orang nggak ada yang ngelarang," jelasnya.

Namun bukan berarti bungsu dari 5 bersaudara itu tinggal diam saja. Jika fitnah yang dialamatkan kepadanya sudah kelewat batas, ia mengaku tak akan segan-segan membawanya ke jalur hukum.

Gia mengisahkan, masuk ke dunia malam dan berkarier sebagai DJ ternyata dilakukannya secara tak sengaja. Pada 2008 sejak ayahnya meninggal, ia iseng-iseng masuk ke sebuah sekolah DJ karena penasaran dengan profesi itu.

"Tadinya nggak niat serius, pengen tahu aja kenapa orang-orang memandang profesi DJ katanya keren. Kok banyak temen aku yang pengen punya pacar DJ. Emangnya sekeren apa sih?" ujarnya.

Gia ternyata berbakat. Alat DJ itu bisa dikuasainya hanya dengan waktu satu minggu. Bahkan dalam beberapa bulan, ia mengaku sudah mendapat pekerjaan untuk tampil di luar kota sebagai DJ.

Sejak saat itu kariernya kian gemilang. Hal itu dibuktikannya dengan masuk peringkat 10 besar dalam ajang kompetisi DJ wanita 'Pro DJ Pioneer' pada 2009. Hingga kini sudah banyak klub besar yang mengundangnya untuk tampil di berbagai tempat di Tanah Air.

Wanita asal Surabaya itu kini mengaku kian serius menekuni profesi sebagai DJ. Lantas, apa yang membuatnya begitu mencintai dan enggan meninggalkan pekerjaannya itu?

"Karena aku bisa ngatur dan ngontrol emosi crowd. Emosi segitu banyak orang di dalam club. Jadi aku bisa 'perintahkan' orang bakal seneng atau sedih ketika nge-DJ. Itu bisa aku atur dari musik yang aku pilih," pungkasnya bangga.

(bar/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads