Mendapat kritikan seprti itu, Sarah tak peduli. "Saya adalah saya, tidak mau menjadi orang lain. Saya hanya manusia biasa yang menikmati hidup," ujarnya saat ditemui di kampus Universitas Paramadina, Jl Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Sabtu (21/3/2009).
Sarah mengakui kalau perilakunya pernah keliru. Pergaulan menjadi salah satu penyebabnya. Tapi ia tak pernah menyesal dan kini ia berusaha kembali ke jalan yang lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT