Saran tersebut disampaikan langsung pengamat telematika itu pada Sarah melalui SMS. Sebelumnya Sarah terlebih dulu mengirimkan SMS pada Roy.
"Sarah sudah SMS saya, intinya dia tidak mau ribut-ribut, dia di sini sebagai korban. SMS nya dua hari lalu," tutur Roy dalam jumpa pers di kantornya di Gedung BEJ lantai 25, Tower B, Selasa (30/12/2008).
Selain mengungkapkan soal SMS Sarah padanya, Roy juga mengoreksi analisanya pada foto-foto Sarah-Rahma. Ada beberapa poin yang dibeberkannya. Misalnya soal foto itu dipastikannya bukan diambil dari kamera handphone.
"Menggunakan kamera dengan inisial N jenis seluloid. Dipastikan foto bisa tercecer karena yang memotret tidak punya studio atau lab foto sendiri," ujarnya.
Foto itu menurutnya juga dibuat sekitar tahun 1998-1999. Analisanya berdasarkan spanduk ucapan selamat datang kepada salah satu menteri yang muncul di foto-foto tersebut.
"Bapak Menteri pada Masa Repelita 6, beliau menjabat Menaker," beber Roy lagi.
(eny/eny)