
Kepedulian akan isu pelecehan seksual dan ketidaksetaraan gender menjadi perhatian tersendiri bagi Hannah Al Rashid. Belum lama ini detikHOT berbincang dengan Hannah Al Rashid seputar pelecehan seksual berbasis gender.
Baca juga: Hannah Al Rashid Sosok Aktris yang Peduli Keadilan
Dengan santai Hannah Al Rashid menceritakan saat dirinya tiba di Indonesia dan banyak menemukan hal-hal yang tidak sesuai dalam hatinya. Terutama soal pelecehan seksual naik verbal maupun fisik. Dengan nada bicara yang pelan dan sangat hati-hati, bintang film 'Critical Eleven' itu menceritakan pengalaman dirinya yang sempat mengalami pelecehan seksual.
![]() |
"Misalnya kalau gue lagi jalan pulang atau naik transportasi umum pelecehan verbal, fisik, seksual, mental, banyak. Maksudnya Alhamdulillah sih sampai yang parah banget Alhamdulillah gue nggak, cuma menurut gue ketika gue jalan kaki digrepe sampai cowok yang naik motor itu saja itu sudah parah banget dan banyak," paparnya serius.
"Dan pas jalan kaki pulang tapi ini siang bolong loh ada exhibitionis orang di jalan naik motor dan ngeliatin (red: mengeluarkan) alat kelaminnya menunjukkan ke gue di pinggir jalan di Kemang sudah dua kali gue mengalami hal seperti itu," tambahnya serius.
"Terus ternyata ada banyak hal-hal yang tak terjadi malah terjadi di sini, justru malah gue lebih banyak mengalaminya di sini bukan di barat (red: luar negeri), gue di sini malah mengalaminya, mulai pertanyakan dong kenapa yah? Dan itu setelah kita lihat cara kita memandang perempuan di negara ini masih belum setara," urainya serius.
Baginya di Indonesia masih banyak masyarakat khususnya pria yang menganggap bahwa perempuan di nomor duakan. Isu ketidaksetaraan gender memang menjadi topik menarik sepanjang perbincangan detikHOT dengan Hannah Al Rashid.
"Cara kita menganggap perempuan second class citizen yang lebih diprioritaskan lelaki dibandingkan perempuan berarti dari situ saja dengan jokes-jokes tentang perempuan, tentang fisik itu kan sebenarnya level pertama, level keduanya itu jokes-jokes kalau kita terus ngelanjutin mental seperti itu memandang perempuan itu akan masuk ke level kedua itu yang sudah masuk ke pelecehan verbal," cetusnya.
![]() |
Hannah yang juga duta PBB untuk Indonesia soal kesetaraan gender, senang dirinya meskipun berprofesi sebagai pekerja seni dapat berkumpul dengan banyak aktivis.
"Sebenarnya kalau antara teman-teman aktivis gue kan duta PBB Indonesia untuk kesetaraan gender jadi gue dipertemukan dengan perempuan hebat yang bergerak di bidang masing-masing dan semuanya membahas soal gender isu," jelasnya.
Baca juga: Hannah Al Rashid Sempat Alami Body Shamming di Awal Karier
"Lama-lama kan berteman sama mereka, lama-lama kan gue kumpul bareng kalau ada misalkan tahun lalu kan gue bikin series #16DaysofActivism youtube series untuk diskusi tentang isu kekerasan terhadap perempuan, gue ajak temen-temem gue pas kumpul, teman-teman aktivis juga, seniman juga untuk ngebahas isu ini. Isu ini nggak boleh jadi eksklusif untuk aktivis saja, isu ini kan sebenarnya general jadi seharusnya jadi concern pemerintah yah," pungkasnya.
Wardrobed by Rama Dauhan Studio.
Aksesoris by House of Jealouxy.
Make up by Ifan Rivaldi.