Putri Ma'ruf Amin, Siti Ma'rifah, baru saja merilis buku bertajuk Ikhtiar Menjemput Rezeki Memantaskan Usaha. Mengambil semangat Habis Gelap Terbitlah Terang milik Kartini, dirinya membawa nilai-nilai ikhtiar.
Melalui acara yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Walikota Surakarta, Selasa (23/4/2024), Siti Ma'rifah memiliki pesan terkait buku yang ditulis. Ia berharap banyak masyarakat yang menyerap apa yang tertuang dalam tulisannya bersama Antoni Ludfi Arifin.
"Dari kegelapan ke alam yang terang benderang dan bagaimana kita harus memberikan manfaat. Saya juga tertarik dengan filosofi Jawa yakni Urip Iku Urup yang artinya hidup itu menyala atau memberikan kehidupan karena bertalian dengan semangat Kartini," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut saya, falsafah Jawa ini luar biasa dan sesuai dengan ajaran agama. Sebaik-baik manusia adalah yang dapat memberikan manfaat untuk banyak orang dan acara ini kita harapkan demikian," sambungnya.
Menilik semangat yang membara dari Siti Ma'rifah, sambutan hangat pun diberikan Wakil Presiden Indonesia Terpilih 2024-2029, Gibran Rakabuming Raka. Putra sulung Joko Widodo itu mengaku akan bantu mewadahi acara pemberdayaan wanita dan ibu-ibu serupa di Kota Solo.
Buku putri Ma'ruf Amin pun mendapat kesan positif dari beberapa orang, salah satunya Naufal Mahfudz, yang merupakan Ketua Forum Doktor Bisnis Indonesia. Dia melihat apa yang disajikan Siti Ma'rifah begitu menginspirasi.
"Buku inspiratif ini menyoroti pentingnya nilai-nilai ikhtiar secara substantif yang sangat relevan untuk seluruh lapisan masyarakat. Ini diharapkan bisa memberi dampak positif, terlebih kita memperingati Hari Kartini yang menekankan peran penting wanita dalam kemajuan bangsa," tuturnya.
Dalam acara itu juga dibagikan buku Ikhtiar Menjemput Rezeki Memantaskan Usaha. Pihak penerbit senang bisa sekalian menggelar seminar untuk masyarakat mengenalkan nilai ikhtiar.
"Kehadiran dalam seminar tentunya perlu didukung dengan buku sebagai sumber literasi primer. Karena pada zaman digital ini, banyaknya bertebaran literasi digital yang singkat, namun tidak dapat dipastikan sumbernya. Sehingga penyebaran buku ini juga merupakan usaha atas memberikan panduan kepada masyarakat yang berisikan bahasan yang lengkap dari sumber yang terpercaya," kata Erick Wahyudyono selaku Direktur IPB Press.
(mau/aay)