Sidang penikam Salman Rushdie, Hadi Matar resmi ditunda sampai buku memoar penulis The Satanic Verses itu terbit pada April 2024. Tim kuasa hukum Hadi Matar mengumumkannya awal pekan ini.
Pengacara Hadi Matar, Nathaniel Barone mengatakan terdakwa berhak melihat naskah dari buku memoar Salman Rushdie sebelum diadili. Pernyataan tertulis maupun rekaman tentang penyerangan yang dibuat oleh saksi manapun dianggap sebagai bukti potensial. Sayangnya, sampai sekarang tanggal persidangan belum ditetapkan.
Nathaniel Barone mengatakan pihak Hadi Matar butuh materi tersebut dan memastikan meminta sidang untuk ditunda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Jaksa Wilayah Chautauqua County, Jason Schmidt menegaskan hasilnya tidak akan mengubah apapun. "Ini tidak akan mengubah hasil akhir," tegasnya.
"Terdakwa seperti diketahui meminta salinan naskah sebagai bagian dari proses penemuan hukum. Tapi permintaan itu ditolak oleh perwakilan Salman Rushdie dengan alasan hak kekayaan intelektual," tegasnya lagi.
Agen sastra Salman Rushdie tidak menanggapi keputusan tersebut. Penerbit Penguin Random House juga belum merespons.
Pada Agustus 2022, Salman Rushdie ditikam berkali-kali saat baru saja naik ke atas panggung sastra. Mata kanannya buta dan tangan kirinya rusak akibat serangan tersebut.
Buku memoar Knife: Meditations After an Attempted Murder pun ditulis oleh Salman Rushdie usai peristiwa tersebut.
Sejak peristiwa tersebut, Hadi Matar yang tinggal di New Jersey telah ditahan tanpa jaminan sejak penangkapannya. Hadi Matar menikam sang penulis lebih dari 12 kali sampai jatuh tersungkur. Sampai sekarang motifnya belum diketahui namun Hadi Matar memuji mendiang pemimpin Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini dan menegaskan Salman Rushdie telah menyerang Islam.
(tia/wes)