Buku Terhot Sepanjang 2023

Novel Namaku Alam Karya Leila S Chudori — Sampul novel Namaku Alam karya Leila S Chudori. Foto: Courtesy of KPG

Jakarta -

Tahun 2023 menjadi momentum berharga bagi industri buku Tanah Air. Usai pandemi, toko-toko buku kembali bergeliat dan gencar mempromosikannya ke berbagai event sampai mancanegara.

Sepanjang tahun pula, ada banyak buku yang terbit. Berikut 10 buku terpopuler, paling banyak dibicarakan hingga yang rilis tahun ini (dalam urutan acak), seperti dirangkum redaksi detikHOT:

1. Gadis Kretek (Ratih Kumala)

Novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala menjadi buku terpopuler sejak penayangan serial dengan judul sama tayang di layanan streaming Netflix. Buku yang terbit pertama kali pada 2012 itu kembali dibaca oleh netizen dan diulas di media sosial. Bahkan Menteri BUMN, Erick Thohir juga memfavoritkan novel Gadis Kretek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala Foto: Istimewa

Dalam novel Gadis Kretek menceritakan tentang Dasiyah atau akrab disapa Jeng Yah. Dia punya mimpi juga menjadi peracik saos kretek namun di masanya perempuan dilarang melakukannya. Novel ini pun sukses diterbitkan ke berbagai bahasa yakni Jerman, Inggris, dan Arab-Mesir.

2. TABI (Marchella FP)

Marchella FP keluar dari zona nyaman. Untuk pertama kalinya, dia menerbitkan novel fiksi berjudul TABI. Awalnya nama TABI dibuat sebagai karakter fiksi yang diperkenalkan lewat TikTok. Marchella FP juga membuatnya sebagai virtual influencer.

Marchella FP saat peluncuran novel TABI Foto: Febriyantino/ detikHOT

Novel grafis TABI yang mengangkat premis "Katanya Manusia Jatuh Cinta Tiga Kali Sepanjang Hidupnya" ini ditulis dalam perjalanan Marchella FP di Jepang dan diilustrasikan oleh Lalita Prima.

Baca juga: 10 Peristiwa Culture Terhot 2023

3. Namaku Alam (Leila S Chudori)

Leila S Chudori akhirnya menerbitkan karya terbaru berjudul Namaku Alam. Buku yang merupakan spin-off dari novel Pulang itu terbit pada 20 September dan diluncurkan secara resmi di ajang Ubud Writers and Readers Festival (UWFR) 2023.

Namaku Alam terbit 11 tahun setelah kesuksesan Pulang, dan penerbitannya dibagi menjadi dua bagian. Pembaca bakal dibawa kembali kepada kisah Segara Alam yang membuatmu terhanyut.

Novel Namaku Alam Karya Leila S Chudori Foto: Courtesy of KPG

4. Malam Seribu Jahanam (Intan Paramaditha)

Intan Paramaditha meluncurkan novel Malam Seribu Jahanam yang bernuansa horor. Dia mendekonstruksi pandangan dan karakter perempuan Indonesia di dalam lingkup keluarga dan masyarakat. Novel Malam Seribu Jahanam menceritakan tentang 3 perempuan. Pada 1991, Hajjah Victoria binti Haji Tjek Sun meramal ketiga cucunya: satu cucu berkelana, satu menjaga, dan satu lagi menjadi pengantin.

Intan Paramaditha saat peluncuran novel Malam Seribu Jahanam. Foto: Dok. Instagram

Ketika salah seorang berkhianat, perempuan yang tersisa terperangkap dan menoleh ke belakang, menelusuri dapur berisi kuali-kuali raksasa dan sumur terlarang di Rumah Victoria (kata orang jalan menuju rumah Nenek tak berujung), berhadapan dengan rahasia dan mimpi-mimpi yang macet di tengah jalan. Saat perjalanan dan kitab suci tidak lagi memberi perlindungan, dara yang lain hadir. Ia tak diundang dan menuntut penjelasan.

5. Pukul Setengah Lima (Rintik Sedu)

Rintik Sedu menghadirkan karya terbaru berjudul Pukul Setengah Lima. Karya yang mengangkat cerita kepura-puraan yang menjadi kreativitas dalam menyangkal realitas itu sudah diperkenalkan ke Instagram sejak Agustus lalu.

Buku Pukul Setengah Lima Karya Rintik Sedu Foto: Istimewa

Pukul Setengah Lima menjadi bacaan yang paling ditunggu oleh penggemar perempuan yang dikenal dengan nama Tsana. Bukunya menceritakan tentang Alina yang membenci seisi hidupnya, berusaha untuk menciptakan realita baru tentang kebohongan yang ia ciptakan, dan menjelma sebagai Marni. Lalu ia berkenalan dengan seorang laki-laki di bus tepat pukul setengah lima.

(10 Buku Terhot Sepanjang 2023, nomor 6 hingga 10 di halaman berikutnya)

6. Kejutan Kungkang (Andina Subarja)

Buku anak Kejutan Kungkang karya Andina Subarja juga masuk ke dalam karya terpopuler tahun ini. Karya yang memenangkan IKAPI Awards kategori Buku Anak Terbaik tahun ini menceritakan tentang kungkang sebagai hewan yang bergerak secara lambat dan butuh gerakan perlahan-lahan.

Andina Subarja saat menerima IKAPI Awards 2023 Foto: Tia Agnes/ detikcom

7. Mencari Saranjana (Gusti Gina)

Kisah mengenai kota gaib Saranjana viral di platform X (dahulu Twitter) tahun ini. Gusti Gina pun membuat penelusuran ke kota yang berada di salah satu sudut Kalimantan hingga dibukukan menjadi Mencari Saranjana. Buku yang diterbitkan oleh Gagasmedia menceritakan berbagai hal tentang kota gaib yang ada di desa Oka-Oka, kecamatan Kotabaru, Pulau Laut, kalimantan Selatan.

Penulis Buku Saranjana, Gusti Gina saat diwawancarai di kantor detikcom Foto: Rafida Fauzia/ detikcom

8. Mustika Ratu Ular (Prasodjo Muhammad)

Genre horor dalam industri buku menjadi buku yang paling terlaris selama ini. Salah satunya adalah buku berjudul Mustika Ratu Ular yang ditulis oleh Prasodjo Muhammad. YouTuber yang juga konten kreator itu menceritakan kisah nyata sekaligus mistis tentang seorang pria bernama Fahrurrozi Romadona atau Oji yang berhasil bertemu dengan Ratu Ular.

Kisah mistis yang juga muncul dalam konten YouTube pribadinya juga viral dan menelisik seluk-beluk dari pencarian sebuah mustika atau ajian yang ada di Tanah Air.

Buku Mustika Ratu Ular karya Prasodjo Muhammad Foto: Courtesy of Prasodjo Muhammad

9. Meaningful Storytelling (Yoris Sebastian)

Buku Meaningful Storytelling karya Yoris Sebastian diluncurkan selama 7 hari 7 malam pada Oktober 2023. Penulis yang terkenal menulis bertemakan kreativitas dan inovasi itu menceritakan tentang kekuatan storytelling atau bercerita yang tak biasa. Dia pun memasukkan berbagai cerita lokal dan luar negeri.

Buku Meaningful Storytelling Karya Yoris Sebastian saat peluncuran di Gramedia Central Park. Foto: Istimewa

10. Paradise (Albulrazak Gurnah)

Peraih Nobel Sastra 2021 Abdulrazak Gurnah meluncurkan novel Paradise dalam bahasa Indonesia. 'Paradise' bercerita tentang pemuda bernama Yusuf yang digadaikan oleh ayahnya untuk melunasi utang kepada Aziz, saudagar kaya dan berkuasa. Saat berusia 17, dia ikut kafilah dagang Aziz menelusuri pedalaman Afrika Timur yang penuh bahaya, penyakit, binatang buas, dan penguasa lokal yang keji.

Novel ini menggugat kolonialisme dan relasi tuan-budak dengan penceritaan yang imajinatif tentang Afrika Timur.