Penyelenggaraan Frankfurt Book Fair tahun ini menuai kontroversi. Pernyataan Direktur Frankfurter Buchmesse Juergen Boos yang menegaskan pro-Israel mendapat kecaman dari dunia.
Banyak penerbit terkemuka dari dunia Arab, asosiasi, organisasi dari Timur Tengah menyatakan menarik diri dari pameran perdagangan buku bertaraf internasional tersebut. Kini Juergen Boos memberikan pernyataan terbaru kepada The Publishing Perspectives.
Dalam wawancaranya kepada The Publishing Perspectives, ia mengaku sedih karena beberapa peserta pameran buku dari kawasan Arab dan Timur Tengah menarik diri atas partisipasinya tahun ini. Berikut pernyataan lengkapnya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kami sedih melihat beberapa peserta pameran dari kawasan Arab menarik partisipasi mereka dalam pameran tahun ini.
Untuk menghilangkan laporan palsu dan kesalahpahaman yang mungkin muncul dalam beberapa hari terakhir: jutaan orang tak berdosa di Israel dan Palestina terkena dampak perang ini, dan simpati kami ditujukan kepada mereka semua. Kami sangat berharap dapat ditemukan cara untuk membawa mereka keluar dari kekerasan ini.
Frankfurter Buchmesse mewakili pertemuan damai antara orang-orang dari seluruh dunia. Dengan hadirnya lebih dari 100 negara di Frankfurt setiap tahunnya, pameran buku ini selalu bertema kemanusiaan dan fokusnya selalu pada wacana damai dan demokratis.
Sebelumnya, Juergen Boos menegaskan pro-Israel dan membuat ruang bagi Yahudi dalam pagelaran Frankfurt Book Fair 2023.
"Kami ingin membuat suara Yahudi dan Israel terdengar khususnya dalam pameran buku. Teror melawan Israel melawan nilai-nilai penyelenggaraan Frankfurter Buchmesse yang kami junjung. Frankfurter Buchmesse bersolidaritas di sisi Israel," ungkap Direktur Frankfurter Buchmesse, Juergen Boos, seperti dilihat detikcom, Minggu (15/10/2023).
Dalam pernyataan terbuka, Juergen Boos menegaskan pihaknya mengutuk keras perang Hamas melawan Israel. "Dan kami merasa ngeri. Pikiran kami bersama para korban, keluarga mereka, dan semua orang yang terkena dampak perang ini, orang-orang yang menderita karena perang ini," ungkapnya.
Dalam pernyataan pertama yang mendukung Yahudi dan pro-Israel, Asosiasi Penerbit Arab, Asosiasi Penerbit Emirates, Otoritas Buku Sharjah, dan penerbit di Asia lainnya mengundurkan diri.
Beberapa keputusan untuk menarik diri atas dua hal. Pertama, karena pernyataan pro-Israel dan memberikan panggung bagi penulis Yahudi serta tidak memperdulikan Palestina. Kedua, alasan pembatasan Adania Shibli dalam menerima penghargaan yang diselenggarakan LitProm.
(tia/dar)