.webp)
Mili dikenal sebagai anak perempuan yang periang dan senang bermain di area kebun depan rumahnya. Mili berteman dengan burung kutilang yang kerap hinggap di pohon dan menyukai belalang yang sering dilihatnya.
Penggalan kisah itu ditulis ayah Mili, Barkah Winata, menjadi sebuah buku cerita anak.
"Bagi saya (buku cerita) ini adalah sebuah pemberian agar Mili hidup di rumah-rumah, di tengah keluarga yang lain," ungkap Barkah ketika diwawancarai detikcom, belum lama ini.
Barkah bersama istrinya memang merencanakan menulis buku cerita anak sebulan setelah kepergian Mili. Kenangan akan Mili membuat keduanya tak ingin melupakannya begitu saja, mereka ingin Mili berteman dengan anak-anak lainnya.
"Supaya Mili hidup terus," terang pria yang berprofesi sebagai editor buku tersebut.
Selama 18 tahun ke depan, Barkah bakal tetap menuliskan cerita Mili kecil sampai 18 bulan. Dia pun merencanakannya sebagai 'buku yang bertumbuh'.
"18 tahun, 18 buku, tentu saja buku ini buku bertumbuh yang ceritanya akan disesuaikan dengan cerita kakak dan adik perempuannya," sambungnya.
Cerita mengenai Mili kecil yang meninggal itu membuat kisahnya viral di Twitter dan platform Narasi milik Najwa Shihab. Keluarga Barkah yang menerbitkannya secara independen pun mengaku kewalahan mengemasnya dan mengirimkannya kepada mereka yang ingin memilikinya secara cuma-cuma.
"Doa untuk Mili yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya, doa itu menjadi aura positif yang kami baca di internet. Oh, kamu (Mili) sekarang banyak yang mendoakan loh. Jalani hari jadi lebih ringan, buku ini mau dibuat tumbuh bersama keluarga, mau menanamkan nilai berkata jujur sesuai kebutuhan keluarga juga," katanya.
Sembari tersenyum, Barkah melanjutkan perkataannya, "Mili akan tetap di sini."
Dalam buku Kisah Mili dan Pemilik Paket Misterius, Mili seorang anak perempuan bertualang bersama hewan-hewan kesayangannya di kebun. Bersama Luwe, ia mengantarkan tiga paket yang menakjubkan, namun ada satu paket yang tidak ada penerimanya. Milik siapakah itu?
(tia/pus)
