Eiichiro Oda punya berbagai cerita di balik kesuksesan manga One Piece. Lebih dari dua dekade komik yang diciptakannya berkibar dan menempati posisi nomor satu di dunia, ia mengaku pola hidup sampai jadwal makannya berubah.
Dalam sebuah wawancara tahun lalu, Eiichiro Oda mengatakan perubahan terbesar adalah berat badannya.
"Saya bekerja tanpa makan selama beberapa hari kemudian makan sekaligus ketika saya selesai (mengerjakan manga One Piece), jadi berat badan saya bertambah," kata Eiichiro Oda dilansir dari berbagai sumber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, pola hidup dan jadwal yang tak teratur itu telah membuat dokter memperingatkan tentang tekanan darah yang terlalu tinggi.
"Dokter saya telah memperingatkan saya tentang tekanan darah saya yang terlalu tinggi, tapi menurut saya bukan masalah besar," katanya.
Tak hanya itu saja, Oda juga pernah curhat karena setiap hari hanya tidur selama 3 jam saja. Hal tersebut diungkapkannya dalam wawancara bersama kreator Detective Conan, Gosho Aoyama.
"Untuk memulainya, (saya) tidak berniat untuk melampaui 100 volume. Saya selalu ingin mengakhiri seri (manga), tapi saya juga berpikir tentang masih banyaknya yang ingin kutulis dan kugambar (di sana)," tuturnya.
Gairah dan semangat itu pun yang ternyata membuat kondisi kesehatannya bermasalah akibat kurang tidur. Lewat sebuah unggahan di Facebook dari Daily Dose of Anime, disebutkan Oda terbiasa tidur 3 jam sehari dan baru mulai tidur pada pukul 09.00 pagi.
Tak hanya itu saja, Oda pun kerap lupa makan ketika tengah sibuk mengerjakan manga One Piece hingga terkena diabetes. Kebiasaannya menghabiskan waktu yang sangat lama dalam posisi duduk kala menggarap manga pun membuatnya terkena encok.
Sejak tahun 2008, One Piece adalah seri manga shonen (pembaca pria) yang memegang predikat volume penjualan paling banyak. Di posisi kedua, ada Attack on Titan dengan 34 volume, dan Naruto di tempat ketiga dengan 31 volume.
(tia/dar)