Pernahkah kamu merasa canggung ketika harus berbicara dengan orang lain? Jika iya, mungkin ada yang salah dengan cara kamu bicara atau Anda hanya kurang tahu caranya membangun percakapan yang baik.
Penulis bestseller asal Korea Selatan, Oh-Su Hyang berjumpa dengan pembaca Indonesia secara virtual tadi siang. Buku Seni Berbicara Tanpa Bikin Sakit Hati ini memaparkan berbagai panduan untuk mencegah kesalahpahaman dalam berkomunikasi dari kacamata psikologis.
Seperti membedakan antara fakta dan opini, bahasa untuk bisnis dan bahasa sehari-hari itu berbeda sampai topik ada waktunya untuk berbicara banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah buku ketiga dari penulis bestseller Oh-Su Hyang yang memberikan panduan psikologis dalam berkomunikasi dengan orang lain agar tidak timbul kesalahpahaman," ungkapnya.
Menurutnya, sebuah ucapan yang bisa disebut baik adalah yang bisa menggetarkan hati. Ucapan seorang juara memiliki daya tarik tersendiri.
"Ucapan pemandu acara memiliki kemampuan menghidupkan suasana dan kekuatan kalimatnya yang terus terang. Kita harus pandai berbicara untuk menunjukkan diri kepada lawan bicara dalam kehidupan sosial," katanya.
Orang yang berbicara dengan mahir akan menjadi lebih maju ketimbang yang lainnya. Untuk mencapai tujuan komunikasi, persuasi, dan negosiasi, pakar komunikasi kenamaan Korea itu memberitahu kita harus mengetahui metode komunikasi yang efisien.
"Buku Bicara Itu Ada Seninya dijabarkan agar dapat dimengerti oleh siapa saja dan dengan bahasa yang lebih sederhana," sambungnya.
Sebelumnya, Oh Su Hyang menerbitkan dua buku yakni buku Bicara Itu Ada Seninya dan Komunikasi Itu Ada Seninya. Buku Bicara Itu Ada Seninya menjadi buku best seller sejak mulai terbit pada 2018 dan tterjual lebih dari 150.000 kopi.
Pada 2020, buku Bicara Itu Ada Seninya dicetak dalam bentuk hardcover sehingga tampilan bukunya menjadi lebih eksklusif dan bisa dijadikan bingkisan untuk orang terkasih.
(tia/dal)