Kabar kali ini datang dari Akmal Nasery Basral. Menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, Akmal Nasery Basral meluncurkan buku terbarunya.
Buku tersebut diberi judul Taman Iman Taman Perdaban. Dalam buku ini berisi biografi 10 tokoh agama di Indonesia yang dikemas dalam bentuk antologi puisi esai.
Mereka-mereka yang mengisi dalam buku tersebut adalah lima pemuka agama Islam (KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asy'ari, Buya HAMKA, Mr. Sjafruddin Prawiranegara dan Syekhah Rahmah El Yunusiyah) serta lima pemuka agama non-muslim yakni Y.B. Mangunwijaya (Katolik), Ihromi (Protestan), Gedong Bagus Oka (Hindu), Ashin Jinarakkhita (Budhis) dan Bingky Irawan (Konghucu).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taman Iman Taman Peradaban ini diterbitkan oleh Penerbit Cerah Budaya Indonesia dalam bentuk PDF yang bisa diunduh dan disebarluaskan secara gratis.
"Buku ini terbit atas dukungan Denny JA, pemilik Cerah Budaya Indonesia dan penggagas puisi esai, sebagai kontribusi kami di bidang kebudayaan dan literasi bagi negeri tercinta," ujar Akmal melalui rilisnya kepada detikcom.
"Kesepuluh tokoh merupakan contoh nyata bahwa fondasi relijiusitas Indonesia dibangun oleh sosok-sosok beragam iman yang mendedikasikan hidup mereka bagi tegaknya peradaban yang bermartabat dengan memuliakan Tuhan sesuai sila pertama Pancasila," sambungnya lagi.
Denny JA memberikan pernyataannya melalui Cerah Budaya Indonesia, mengapa tertarik menerbitkan 10 puisi esai dalam Taman Iman Taman Peradaban ini karena isinya sangat relevan dan kontekstual.
"Sebagai seorang yang juga aktif menulis, saya mendukung Akmal dan para penulis lain yang berikhtiar merawat kemajemukan bangsa di tengah globalisasi dan era disrupsi transnasional yang bergerak cepat. Indonesia bukan hanya dibangun oleh para politisi, birokrat dan teknokrat, melainkan juga oleh para rohaniwan yang membangun mental dan spiritual bangsa dengan sungguh-sungguh," ujar Denny JA.
Taman Iman Taman Peradaban ini adalah buku ke-21 Akmal Nasery Basral. Dia pernah meraih Fiksi Utama Terbaik Islamic Book Fair 2011 melalui novel sejarah Sang Pencerah, kisah KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah.
Karya-karya lainnya meliputi beragam genre seperti political-thriller trilogi Imperia (Ilusi Imperia, Rahasia Imperia, Coda Imperia, 2014-2018), fiksi ilmiah pandemic-apocalyptic (Disorder, 2020), sastra bencana psikologis/psychological disaster literature berjudul Te o Torriatte (Genggam Cinta, 2019), saat ini sedang diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Hanako Ikeda dari Kyodo News Digital, romansa dwilogi Dilarang Bercanda dengan Kenangan (2018-2020), novel sejarah (Setangkai Pena di Taman Pujangga, 2020, kisah tentang Buya HAMKA), kumpulan cerpen Putik Safron di Sayap Izrail (2020), dan novel antropologis Dayon (2021).
(wes/dal)