Jakarta Ultah ke-493, Baca 3 Novel soal Betawi

Jakarta Ultah ke-493, Baca 3 Novel soal Betawi

Tia Agnes - detikHot
Senin, 22 Jun 2020 14:06 WIB
Novel soal Betawi
Foto: Istimewa
Jakarta -

Hari ini menjadi momen istimewa bagi warga Jakarta. Setiap tanggal 22 Juni, masyarakat Ibu Kota merayakan ulang tahun yang kini menginjak usia yang ke-493 tahun.

Bagi kamu penggemar novel fiksi, ada 3 novel yang bisa kamu baca untuk tahu budaya soal Betawi. Ada novel apa saja?

Seperti dirangkum detikcom, Senin (22/6/2020), 3 novel yang bisa kamu baca di antaranya yaitu:



1. Kronik Betawi (Ratih Kumala)

Novelis Ratih Kumala menerbitkan novel Kronik Betawi yang menceritakan perjalanan kota Betawi dan anak daerahnya dalam menghadapi modernisasi. Kerelaan berbagi dengan kaum pendatang dalam mengais rejeki di ibukota ternyata tidak sebanding dengan dampaknya.

Novel soal BetawiNovel soal Betawi Foto: Istimewa



Kronik Betawi juga mengingatkan akan stigma negatif terhadap suku Betawi. Laki-lakinya tukang kawin, perempuannya pasrah, pendidikan tidak penting, dan anak mudanya ketinggalan zaman.

Situs Goodreads menilai rating 3,5 dari angka maksimal 5. Novelnya dipercaya mampu menghibur, menyindir sekaligus ceplas-ceplos khas orang Betawi.


2. Ondel-ondel Galau (Frances Caitlin)

Remaja bernama Frances Caitlin menulis cerita novel Ondel-ondel Galau. Ia merasakan budaya Betawi khususnya ondel-ondel sudah mulai lusuh di jalanan.

Di novel Ondel-Ondel Galau, dara kelahiran Jakarta itu bercerita soal beragam kebudayaan Betawi, mulai dari sejarah, para tokoh daerah, tarian adat, baju, lagu, mainan tradisional sampai makanan khasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


3. Si Doel Anak Betawi (Aman Datuk Madjoindo)

Sebelum cerita Si Doel Anak Betawi diadaptasi ke sinetron, ada novel karangan Aman Datuk Madjoindo yang sukses. Diterbitkan oleh Balai Pustaka pada 1932, novel ini menceritakan soal anak Betawi bernama Doel.

Novel soal BetawiNovel soal Betawi Foto: Istimewa



Dalam novel, Si Doel tinggal bertiga dengan nyak (ibu) dan babenya (bapak). Nyak tiap hari tinggal di rumah dan babe menjadi sopir bus kota.

Seperti kebanyakan anak-anak, tiap hari Si Doel bermain dengan teman-temannya. Suatu hari kehidupan Doel berubah karena babe meninggal akibat kecelakaan. Kepergiaan babe membawa duka yang mendalam.

Pada 1972, novel ini diadaptasi ke layar lebari dengan judul yang sama. Kemudian pada 1994, cerita novel Si Doel Anak Betawi diadaptasi menjadi sinetron yang diperankan oleh Rano Karno.




(tia/dar)

Hide Ads