Krisis karena COVID-19, Museum Jane Austen Terancam Ditutup

Krisis karena COVID-19, Museum Jane Austen Terancam Ditutup

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 12 Jun 2020 13:05 WIB
Museum Jane Austen di Inggris
Foto: Wikipedia/ Istimewa
Jakarta - Pandemi COVID-19 membuat sejumlah industri terpaksa harus gulung tikar. Hal itu juga dialami Museum Jane Austen di desa Chawton, Hampshire, Inggris.

Situs warisan dari novelis 'Pride and Prejudice' itu terancam ditutup karena mengalami krisis keuangan. Semua anggaran operasional museum diketahui berasal dari pengunjung.

Museum yang merupakan rumah Jane Austen saat menyelesaikan enam novelnya itu ditempati selama 8 tahun belakangan. Direktur Museum Jane Austen, Lizzie Dunford, mengatakan selama ini pihak museum tidak menerima dana publik secara reguler.



"Ketika museum terpaksa ditutup pada 20 Maret karena pandemi Corona, museum yang memperkerjakan 16 staf dan 50 relawan kehilangan semua pendapatannya," ungkapnya dilansir dari berbagai sumber, Jumat (12/6/2020).

Sekarang museum punya risiko yang lebih besar lagi. Museum Jane Austen bisa ditutup secara permanen sebelum akhir tahun 2020.

"Sumber dana kami tiba-tiba saja mati. Sebagian besar pekerja cuti dan tersisa staf yang menjalankan toko secara online," katanya.



Jane Austen pindah ke rumah tersebut pada 1809 bersama ibu dan saudara perempuannya Cassandra, setelah saudaranya Edward mewarisi harta warisan di Chawton. Di sana ia menyelesaikan novel seperti 'Pride and Prejudice', 'Emma', 'Sense and Sensibility'.

Keluarga sang penulis tetap tinggal di rumah itu setelah kematian Jane Austen pada 1817. Sejak 1949, rumahnya pun ditetapkan sebagai museum.




(tia/imk)

Hide Ads