.webp)
Novel karya Leila S Chudori rilis perdana di ajang Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2017. Empat tahun berselang, novel yang diterbitkan KPG ini resmi dirilis dalam versi bahasa Inggris oleh Penguin Random House.
Diterjemahkan oleh John McGlyn, kisah tragis yang menggugah tentang periode sejarah Indonesia ini terbit secara resmi akhir bulan lalu. Kisah mencekam yang terjadi di era rezim Soeharto pada akhir 1990-an.
"Penguin Random House membawa kisah tragis dari segala aturan Soeharto karya penulis Leila S Chudori," tulis keterangan Penguin Random House, seperti diterima detikcom, Senin (2/3/2020).
Novel 'The Sea Speaks His Name' atau 'Laut Bercerita' mengisahkan tentang Biru Laut yang disergap oleh empat pria tak dikenal. Bersama dengan teman-temannya, Daniel, Sunu, dan Alex, ia dibawa ke lokasi tak dikenal.
Selama berbulan-bulan, mereka ditawan, diinterograsi, dipukuli, dan disiksa untuk menjawab satu pertanyaan: siapa yang berdiri di belakang mahasiswa yang memberontak saat itu?
Adik Biru Laut bersama anggota keluarga aktivis berjuang untuk mencari tahu mengenai teka-teki. Orang tua Biru Laut menolak dan berharap suatu hari nanti ia akan kembali untuk duduk di meja makan.
Asmara Jati bersama Tim Komisi Orang Hilang yang dipimpin Aswin Pradana berusaha menemukan jejak orang-orang yang hilang dan mencatat kesaksian mereka yang kembali.
"Ini adalah kisah tentang periode sejarah Indonesia yang sangat penting dan masih jarang ditulis, yang mengarah pada kediktatoran di Indonesia," tulis Penguin Random House.
Sebelumnya, Leila S Chudori menerbitkan kumpulan cerrpen 'Malam Terakhir' (2009), kumpulan cerpen '9 dari Nadira' (2009) sampai novel 'Pulang' (2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(tia/doc)
